A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
KAJIAN SHEAR LAG PADA SAMBUNGAN TARIK BAJA PROFIL WF DENGAN METODE ELEMEN HINGGA
Hampir pada seluruh struktur baja terdapat pelemahan pada daerah sambungannya, yang biasa disebut sebagai joint efficiency. Terdapat berbagai faktor dari pelemahan tersebut, diantaranya yang sangat penting adalah fenomena shear lag. Fenomena ini terjadi akibat dari tidak seluruh bagian penampang profil disertakan sambungan (paku keling, baut, atau las) sehingga akan terjadi peningkatan tegangan pada bagian profil yang disertai sambungan. Kondisi shear lag ini sudah tercantum dalam standar AISC 360-16 yang diambil berdasarkan penelitian Munse dan Chesson (1963). Pada penelitian tersebut dilakukan dengan uji eksperimen. Hingga saat ini, fenomena shear lag masih terus diteliti dan disempurnakan formulanya dengan berbagai metode, seperti pada penelitian Alhassan et al (2020), Hsiao dan Shrestha (2018), Ke et al. (2018), Abedin et al. (2019), Borges et al. (2020). Pada penelitian ini melakukan uji coba pada baja WF600x300, WF400x200 dan WF300x150. Dimana ketiganya dipasang gusset dengan sambungan pada bagian web dengan panjang sambungan yang sama. Pengujian tarik dengan metode elemen hingga dilakukan dengan bantuan perangkat Ansys. Dari uji ini didapat besarnya faktor reduksi kuat tariknya adalah berturut-turut tiap ukuran 0,58; 0,49; dan 0,41. Hasil ini hanya sekitar 71 % dari ketetapan pada standar AISC 360-16.
KAJIAN SHEAR LAG PADA SAMBUNGAN TARIK BAJA PROFIL WF DENGAN METODE ELEMEN HINGGA
Hampir pada seluruh struktur baja terdapat pelemahan pada daerah sambungannya, yang biasa disebut sebagai joint efficiency. Terdapat berbagai faktor dari pelemahan tersebut, diantaranya yang sangat penting adalah fenomena shear lag. Fenomena ini terjadi akibat dari tidak seluruh bagian penampang profil disertakan sambungan (paku keling, baut, atau las) sehingga akan terjadi peningkatan tegangan pada bagian profil yang disertai sambungan. Kondisi shear lag ini sudah tercantum dalam standar AISC 360-16 yang diambil berdasarkan penelitian Munse dan Chesson (1963). Pada penelitian tersebut dilakukan dengan uji eksperimen. Hingga saat ini, fenomena shear lag masih terus diteliti dan disempurnakan formulanya dengan berbagai metode, seperti pada penelitian Alhassan et al (2020), Hsiao dan Shrestha (2018), Ke et al. (2018), Abedin et al. (2019), Borges et al. (2020). Pada penelitian ini melakukan uji coba pada baja WF600x300, WF400x200 dan WF300x150. Dimana ketiganya dipasang gusset dengan sambungan pada bagian web dengan panjang sambungan yang sama. Pengujian tarik dengan metode elemen hingga dilakukan dengan bantuan perangkat Ansys. Dari uji ini didapat besarnya faktor reduksi kuat tariknya adalah berturut-turut tiap ukuran 0,58; 0,49; dan 0,41. Hasil ini hanya sekitar 71 % dari ketetapan pada standar AISC 360-16.
KAJIAN SHEAR LAG PADA SAMBUNGAN TARIK BAJA PROFIL WF DENGAN METODE ELEMEN HINGGA
Erlangga Rizqi Fitriansyah (author) / Suci Putri Elza (author)
2023
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Kajian Kapasitas Sambungan Tubular Chord Ganda Digrout Dengan Analisis Elemen Hingga
DOAJ | 2020
|Kajian Kapasitas Sambungan Tubular Chord Ganda Digrout dengan Analisis Elemen Hingga
DOAJ | 2020
|