A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Tingkat Perkembangan Motorik Kasar dengan Keparahan Stunting (Studi pada Anak Sekolah Dasar)
Latar Belakang: Masih tingginya prevalensi stunting yang merupakan kegagalan pertumbuhan linier pada anak usia sekolah, membawa dampak pada hambatan perkembangan motorik kasar. Tujuan: Mengetahui korelasi perkembangan motorik kasar pada anak sekolah dasar dengan keparahan status stunting. Metode: Studi cross sectional pada 91 anak dengan status gizi stunting yang dipilih secara konsekutif dilakukan Sekolah Dasar di Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran antropometri dan perkembangan motorik kasar (lokomotor dan kontrol objek). Hubungan antara dua variabel kategorik dilakukan uji Rank Spearman. Hasil: Status gizi stunting pada 84 anak (92.3%) moderate stunting dan 7 anak (7.7%) severe stunting. Perkembangan motorik kasar anak di bawah rata-rata sebanyak 46.2%, dengan rerata skor tingkat kecerdasan motorik kasar sebesar 91.92. Pada analisis bivariat stunting tidak beruhubungan secara bermakna dengan tingkat Gross Motor Quotient (p=0.241; p>0.05). Kesimpulan: Status gizi stunting berkaitan dengan rendahnya skor perkembangan motorik kasar anak sehingga perlunya perbaikan gizi dan pemberian stimulus untuk melatih kemampuan motorik kasar oleh orang tua ataupun sekolah Kata kunci: stunting, motorik kasar, lokomotor, kontrol objek, anak sekolah dasar
Tingkat Perkembangan Motorik Kasar dengan Keparahan Stunting (Studi pada Anak Sekolah Dasar)
Latar Belakang: Masih tingginya prevalensi stunting yang merupakan kegagalan pertumbuhan linier pada anak usia sekolah, membawa dampak pada hambatan perkembangan motorik kasar. Tujuan: Mengetahui korelasi perkembangan motorik kasar pada anak sekolah dasar dengan keparahan status stunting. Metode: Studi cross sectional pada 91 anak dengan status gizi stunting yang dipilih secara konsekutif dilakukan Sekolah Dasar di Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Pengumpulan data dilakukan dengan pengukuran antropometri dan perkembangan motorik kasar (lokomotor dan kontrol objek). Hubungan antara dua variabel kategorik dilakukan uji Rank Spearman. Hasil: Status gizi stunting pada 84 anak (92.3%) moderate stunting dan 7 anak (7.7%) severe stunting. Perkembangan motorik kasar anak di bawah rata-rata sebanyak 46.2%, dengan rerata skor tingkat kecerdasan motorik kasar sebesar 91.92. Pada analisis bivariat stunting tidak beruhubungan secara bermakna dengan tingkat Gross Motor Quotient (p=0.241; p>0.05). Kesimpulan: Status gizi stunting berkaitan dengan rendahnya skor perkembangan motorik kasar anak sehingga perlunya perbaikan gizi dan pemberian stimulus untuk melatih kemampuan motorik kasar oleh orang tua ataupun sekolah Kata kunci: stunting, motorik kasar, lokomotor, kontrol objek, anak sekolah dasar
Tingkat Perkembangan Motorik Kasar dengan Keparahan Stunting (Studi pada Anak Sekolah Dasar)
Puji Afiatna (author) / Indri Mulyasari (author)
2022
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Pengaruh Permainan Tradisional Benteng Terhadap Keterampilan Motorik Kasar Anak Prasekolah
DOAJ | 2022
|ASUPAN ZINK DAN TINGKAT KECERDASAN ANAK SEKOLAH DASAR DI KOTA KUPANG, NUSA TENGGARA TIMUR
DOAJ | 2020
|