A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
SITI HAWA DALAM PERSPEKTIF MUHAMMAD ASAD DAN CHRISTOPH BARTH
Penelitian ini bertujuan mengetahui ayat-ayat yang membahas Siti Hawa dalam Alquran dan Alkitab, melaluipenafsiran Muh{ammad Asad dan Christoph Barth tentang Siti Hawa. Penelitianini juga berusahauntukmengetahui ‘ibrah kisah Hawa dalam pandangan kedua tokoh tersebut.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif. Jenis penelitiannya kualitatif, berbentuk library research. Data yang diperoleh dianalisa dengan pendekatan metode komparatif yakni membandingkan pemikiran kedua tokoh untuk diketahui persamaan dan perbedaan penafsirannya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam Alquran Hawa disebutkan dengan kata zawjahā dan zawjuka. Kata zawjahā terulang tiga kali, kata zawjuka terulang dua kali. Kisah Hawa dimuat dalam 21 ayat yang tersebar dalam enam surah dalam Alquran dan dalam Alkitab terdapat pada Kitab Kejadian: 2 dan 3. Selanjutnya, Asad dan Barth berbeda pendapat dalam materi penciptaan Hawa, tetapi keduanya sama-sama mengangkat suara dan hak perempuan yang dalam sejarahbiasanya dianggap sebagai makhluk kedua. Asad dan Barth memandang kisah kejatuhan Adam dan Hawa sebagai kesadaran manusia akan ketidakberdayaan totalnya dan sangat bergantung pada petunjuk Allah. Asad berpendapat bahwa Adam dan Hawa diampuni Allah. Namun ,‘ibrah dari kisahnya menunjukkan bahwa jika manusia mengikuti godaan setan maka ia akan sengsara. Adapun Barth memandang bahwa akibat perbuatan mereka harus dibayar dengan hukuman, namun ia tidak sepakat dengan paham laki-laki berkuasa atas perempuan dan adanya konsep “dosa warisan”.
SITI HAWA DALAM PERSPEKTIF MUHAMMAD ASAD DAN CHRISTOPH BARTH
Penelitian ini bertujuan mengetahui ayat-ayat yang membahas Siti Hawa dalam Alquran dan Alkitab, melaluipenafsiran Muh{ammad Asad dan Christoph Barth tentang Siti Hawa. Penelitianini juga berusahauntukmengetahui ‘ibrah kisah Hawa dalam pandangan kedua tokoh tersebut.Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif komparatif. Jenis penelitiannya kualitatif, berbentuk library research. Data yang diperoleh dianalisa dengan pendekatan metode komparatif yakni membandingkan pemikiran kedua tokoh untuk diketahui persamaan dan perbedaan penafsirannya. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa dalam Alquran Hawa disebutkan dengan kata zawjahā dan zawjuka. Kata zawjahā terulang tiga kali, kata zawjuka terulang dua kali. Kisah Hawa dimuat dalam 21 ayat yang tersebar dalam enam surah dalam Alquran dan dalam Alkitab terdapat pada Kitab Kejadian: 2 dan 3. Selanjutnya, Asad dan Barth berbeda pendapat dalam materi penciptaan Hawa, tetapi keduanya sama-sama mengangkat suara dan hak perempuan yang dalam sejarahbiasanya dianggap sebagai makhluk kedua. Asad dan Barth memandang kisah kejatuhan Adam dan Hawa sebagai kesadaran manusia akan ketidakberdayaan totalnya dan sangat bergantung pada petunjuk Allah. Asad berpendapat bahwa Adam dan Hawa diampuni Allah. Namun ,‘ibrah dari kisahnya menunjukkan bahwa jika manusia mengikuti godaan setan maka ia akan sengsara. Adapun Barth memandang bahwa akibat perbuatan mereka harus dibayar dengan hukuman, namun ia tidak sepakat dengan paham laki-laki berkuasa atas perempuan dan adanya konsep “dosa warisan”.
SITI HAWA DALAM PERSPEKTIF MUHAMMAD ASAD DAN CHRISTOPH BARTH
Mina Mudrikah (author) / Izzah Faizzah Siti Rusydati Khairani (author) / Ahmad Izzan (author)
2018
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
siti hawa , muhammad asad , christoph barth , ‘ibrah , Islam , BP1-253
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
KONTROVERSI KEPEMIMPINAN PUBLIK KAUM HAWA PERSPEKTIF HADIS DALAM AL-KUTUB AL-SITTAH
DOAJ | 2012
|ISTILAH-ISTILAH PENDIDIKAN DALAM PERSPEKTIF ALQURAN DAN HADIS NABI MUHAMMAD SAW
DOAJ | 2017
|Kebebasan Manusia Khudi (Ego/Diri) Muhammad Iqbal dalam Perspektif Kebebasan Whitehead
DOAJ | 2021
|MAKNA QIRAAH DAN TILAWAH DALAM ALQURAN PERSPEKTIF TEORI ANTI SINONIMITAS MUHAMMAD SYAHRUR
DOAJ | 2020
|