A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Kajian Ekolinguistik Metaforis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Upacara Pernikahan Adat Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur
Abstrak. Tujuan penelitian dalam perspektif ekolinguisitk metaforis ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam upacara pernikahan adat masyarakat Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Deskripsi makna nilai kearifan lokal tidak dapat dilepaskan dari wujud kearifan lokal itu sendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan metode simak, cakap, dan wawancara. Data yang terkumpul diklasifikasikan dan selanjutnya dianalisis dengan metode padan. Metode padan merupakan metode analisis bahasa yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan. Dalam analisis data, peneliti menggunakan metode padan ektralingual, yaitu metode analisis yang digunakan untuk menghubungkan masalah bahasa dengan hal yang ada di luar bahasa, yakni konteks sosial dan konteks budaya masyarakat Manggarai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal dalam upacara pernikahan adat Manggarai berwujud nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible). Kearifan lokal tangible berupa tuak, sirih pinang, belis, cincin, telur ayam kampung dan ayam jantan putih, sedangkan kearifan lokal yang intangible berupa ungkapan-ungkapan (goet). Kearifan lokal yang bersifat tangible mengandung makna persaudaraan, ketulusan hati, cinta kasih dan keturunan. Sementara itu, kearifan lokal yang bersifat intangible mengandung makna sopan santun, gadis, perjuangan, kerendahan hati dan keturunan. Kata kunci: nilai-nilai kearifan lokal, upacara pernikahan adat, masyarakat Manggarai, linguistik metaforis
Kajian Ekolinguistik Metaforis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Upacara Pernikahan Adat Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur
Abstrak. Tujuan penelitian dalam perspektif ekolinguisitk metaforis ini adalah untuk mendeskripsikan nilai-nilai kearifan lokal yang terdapat dalam upacara pernikahan adat masyarakat Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur. Deskripsi makna nilai kearifan lokal tidak dapat dilepaskan dari wujud kearifan lokal itu sendiri. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data dikumpulkan dengan metode simak, cakap, dan wawancara. Data yang terkumpul diklasifikasikan dan selanjutnya dianalisis dengan metode padan. Metode padan merupakan metode analisis bahasa yang alat penentunya di luar, terlepas, dan tidak menjadi bagian dari bahasa (langue) yang bersangkutan. Dalam analisis data, peneliti menggunakan metode padan ektralingual, yaitu metode analisis yang digunakan untuk menghubungkan masalah bahasa dengan hal yang ada di luar bahasa, yakni konteks sosial dan konteks budaya masyarakat Manggarai. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kearifan lokal dalam upacara pernikahan adat Manggarai berwujud nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible). Kearifan lokal tangible berupa tuak, sirih pinang, belis, cincin, telur ayam kampung dan ayam jantan putih, sedangkan kearifan lokal yang intangible berupa ungkapan-ungkapan (goet). Kearifan lokal yang bersifat tangible mengandung makna persaudaraan, ketulusan hati, cinta kasih dan keturunan. Sementara itu, kearifan lokal yang bersifat intangible mengandung makna sopan santun, gadis, perjuangan, kerendahan hati dan keturunan. Kata kunci: nilai-nilai kearifan lokal, upacara pernikahan adat, masyarakat Manggarai, linguistik metaforis
Kajian Ekolinguistik Metaforis Nilai-Nilai Kearifan Lokal Upacara Pernikahan Adat Manggarai, Flores, Nusa Tenggara Timur
Fransiskus O Sanjaya (author) / R. Kunjana Rahardi (author)
2021
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
MAKNA TUAK DALAM ADAT PERNIKAHAN MASYARAKAT DAYAK PESAGUAN DAN NILAI-NILAI KEARIFAN LOKAL
DOAJ | 2023
|Bentuk Istilah-Istilah Upacara Panggih Pernikahan Adat Jawa: Kajian Etnolinguistik
DOAJ | 2019
|POLA PERMUKIMAN KAMPUNG ADAT LEWOHALA DI KABUPATEN LEMBATA-FLORES PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
DOAJ | 2016
|