A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
POLA AKUMULASI LOGAM CU IKAN BANDENGSELAMA PERIODE PERTUMBUHAN DI TAMBAK
Akibat kerusakan pantai dan lahan mangrove di kawasan pesisir pantai Kota Semarang menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan wilayah pesisir. Penurunan kualitas lingkungan ini berpengaruh pada lingkungan tambak yang berada di wilayah pesisir pantai yang juga akan mempengaruhi kualitas ikan yang dipelihara di tambak-tambak di wilayah pesisir pantai. Ikan Bandeng merupakan salah satu hasil budidaya ikan di tambak yang banyak terdapat di daerah pantai atau pesisir. Sampel dalam penelitian ini berupa:logam Cu pada air, sedimen serta ikan bandeng pada tambak penelitian yang sudah ditentukan. Kualitas lingkungan yang terdiri dari: DO, pH, salinitas dan suhu perairan. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekologi (ecological approach).Data bioakumulasi logam Cu dalam sedimen, air dan ikan bandeng dianalisis berdasarkan rumus FK dan BCF yang ada.Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil kandungan logam Cu pada peraiarn tambak antara 0,2-0,3 ppm dan sedimen antara 18,088-22,81 ppm. Kadar logam dalam air tersebut sudah berada di atas ambang batas yang telah ditentukan Pemerintah berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut, kadar Cu untuk biota laut 0,008 mg/L. Untuk itu perlu mendapat perhatian adanya pencemaran logam Cu di tambak bandeng wilayah Tapak. Kandungan logam Cu pada ikan di wilayah Tapak (1.165 - 3.396 ppm ) masih di bawah ambang batas yang diijinkan BPOM No. 03725/B/SK/VII/89Tahun 1989 sebesar 20 ppm, tetapi harus tetap diwaspadai mengingat sifatnya yang akumulatif dan membahayakan kesehatan manusia yang mengkomsumsinya.
POLA AKUMULASI LOGAM CU IKAN BANDENGSELAMA PERIODE PERTUMBUHAN DI TAMBAK
Akibat kerusakan pantai dan lahan mangrove di kawasan pesisir pantai Kota Semarang menyebabkan menurunnya kualitas lingkungan wilayah pesisir. Penurunan kualitas lingkungan ini berpengaruh pada lingkungan tambak yang berada di wilayah pesisir pantai yang juga akan mempengaruhi kualitas ikan yang dipelihara di tambak-tambak di wilayah pesisir pantai. Ikan Bandeng merupakan salah satu hasil budidaya ikan di tambak yang banyak terdapat di daerah pantai atau pesisir. Sampel dalam penelitian ini berupa:logam Cu pada air, sedimen serta ikan bandeng pada tambak penelitian yang sudah ditentukan. Kualitas lingkungan yang terdiri dari: DO, pH, salinitas dan suhu perairan. Penelitian ini menggunakan pendekatan ekologi (ecological approach).Data bioakumulasi logam Cu dalam sedimen, air dan ikan bandeng dianalisis berdasarkan rumus FK dan BCF yang ada.Dari penelitian yang telah dilakukan, diperoleh hasil kandungan logam Cu pada peraiarn tambak antara 0,2-0,3 ppm dan sedimen antara 18,088-22,81 ppm. Kadar logam dalam air tersebut sudah berada di atas ambang batas yang telah ditentukan Pemerintah berdasarkan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No 51 Tahun 2004 tentang Baku Mutu Air Laut, kadar Cu untuk biota laut 0,008 mg/L. Untuk itu perlu mendapat perhatian adanya pencemaran logam Cu di tambak bandeng wilayah Tapak. Kandungan logam Cu pada ikan di wilayah Tapak (1.165 - 3.396 ppm ) masih di bawah ambang batas yang diijinkan BPOM No. 03725/B/SK/VII/89Tahun 1989 sebesar 20 ppm, tetapi harus tetap diwaspadai mengingat sifatnya yang akumulatif dan membahayakan kesehatan manusia yang mengkomsumsinya.
POLA AKUMULASI LOGAM CU IKAN BANDENGSELAMA PERIODE PERTUMBUHAN DI TAMBAK
Sri Mulyani ES (author) / Nana Kariada Tri Martuti (author) / Andin Irsadi (author)
2016
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
AKUMULASI LOGAM CU PADA AVICENNIA MARINA DI WILAYAH TAPAK, TUGUREJO, SEMARANG
DOAJ | 2013
|Aplikasi Simulasi Tambak Ikan Berbasiskan Mobile untuk Meningkatkan Minat Kewirausahaan
DOAJ | 2013
|POTENSI AVICENNIA MARINA SEBAGAI FITOREMIDIASI LOGAM CU PADA TAMBAK BANDENG WILAYAH TAPAK SEMARANG
DOAJ | 2014
|