A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
ISLAM RADIKAL VS ISLAM RAHMAH KASUS INDONESIA
Momentum kebebasan demokrasi memberi angin segar bagi kelompok fundamentalis-radikal merangsek ke tengah publik untuk menyuarakan aspirasi politis-ideologisnya. Sialnya, cara, gaya, karakter atau pendekatan yang digunakan kerap berseberangan dengan identitas dan bangunan budaya bangsa ini. Kekerasan kerap menjadi menu tidak asing lagi yang melekat dalam tubuh kelompok fundamentalis-radikal. Dengan berjubahkan agama dan atas nama agama, Islam sebagai agama rahmah dan toleran menjadi kabur dibumi Indonesia ini, tertutupi oleh merebaknya fenomena radikalitas dan ekstrimitas kelompok-kelompok fundamentalis-radikal. Bukan hanya itu, logika radikalitas kelompok fundamentalis-radikal pun berjalan diatas logika demokrasi dan kebebasan menyuarakan pendapat, walau harus mengorbankan keadaban dan keluhuran agama dan bangsa ini
ISLAM RADIKAL VS ISLAM RAHMAH KASUS INDONESIA
Momentum kebebasan demokrasi memberi angin segar bagi kelompok fundamentalis-radikal merangsek ke tengah publik untuk menyuarakan aspirasi politis-ideologisnya. Sialnya, cara, gaya, karakter atau pendekatan yang digunakan kerap berseberangan dengan identitas dan bangunan budaya bangsa ini. Kekerasan kerap menjadi menu tidak asing lagi yang melekat dalam tubuh kelompok fundamentalis-radikal. Dengan berjubahkan agama dan atas nama agama, Islam sebagai agama rahmah dan toleran menjadi kabur dibumi Indonesia ini, tertutupi oleh merebaknya fenomena radikalitas dan ekstrimitas kelompok-kelompok fundamentalis-radikal. Bukan hanya itu, logika radikalitas kelompok fundamentalis-radikal pun berjalan diatas logika demokrasi dan kebebasan menyuarakan pendapat, walau harus mengorbankan keadaban dan keluhuran agama dan bangsa ini
ISLAM RADIKAL VS ISLAM RAHMAH KASUS INDONESIA
Suparman Syukur (author)
2017
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Pesan Dakwah Islam Analisis Semiotika (Studi Kasus Instagram @Mahakaryaanakbangsa)
DOAJ | 2020
|