A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Perbandingan Peningkatan Kuat Tekan dengan Kuat Lentur pada Berbagai Umur Beton
Beton membutuhkan bekisting (acuan) yang baik untuk mendapatkan bentuk sesuai dengan rencana setelah beton mengeras. Bekisting balok dan pelat lantai didukung oleh scaffolding (perancah). Keruntuhan struktur beton dapat terjadi karena pembongkaran scaffolding yang terlalu dini. Kuat tekan beton pada umur tertentu merupakan salah satu acuan boleh tidaknya scaffolding dibuka. Beban yang bekerja pada balok dan pelat lantai adalah beban lentur yang didukung oleh komposit beton dengan baja tulangan sehingga perilakunya berbeda dengan pengujian kuat tekan silinder beton di laboratorium. Untuk itu maka perlu diadakan penelitian mengenai perbandingan peningkatan kuat tekan dengan kuat lentur pada berbagai umur beton. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini berupa silinder beton dan balok beton bertulang. Dimensi benda uji balok yang digunakan pada penelitian ini adalah 140 x 200 x 1200 mm. Pada bagian bawah balok dipasang 2 buah tulangan ulir berdiameter 10 mm. Pengujian kuat tekan silinder dan kuat lentur balok beton bertulang dilakukan pada umur 3, 7, 14, 21, dan 28 hari. Jumlah benda uji silinder beton sebanyak 3 buah dan jumlah benda uji balok beton bertulang sebanyak 2 buah untuk setiap variasi umur. Pengujian balok dilakukan dengan dua buah beban titik yang berjarak 1/3 panjang bentang dari masing-masing tumpuan. Panjang bentang pada pengujian balok ini sebesar 900 mm. Selain pengujian silinder dan balok juga dilakukan pengujian pendahuluan seperti pengujian tarik baja. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kuat tekan beton mengalami peningkatan dengan bertambahnya umur beton, dan peningkatan yang cukup besar sampai umur 14 hari. Kuat tekan beton pada umur 3, 14, dan 21 hari lebih kecil dari perkiraan kuat tekan beton berdasarkan PBI 1971, sedangkan pada umur 7 hari lebih besar. Kuat lentur balok mengalami peningkatan yang cukup besar sampai umur 7 hari, sedangkan setelah umur 7 hari kuat lenturnya tidak jauh berbeda, hal ini diakibatkan kuat tekan beton mulai dari umur 7 hari sudah cukup untuk mengimbangi tulangan untuk mencapai kondisi luluh. Pembongkaran scaffolding dapat dilakukan lebih cepat
Perbandingan Peningkatan Kuat Tekan dengan Kuat Lentur pada Berbagai Umur Beton
Beton membutuhkan bekisting (acuan) yang baik untuk mendapatkan bentuk sesuai dengan rencana setelah beton mengeras. Bekisting balok dan pelat lantai didukung oleh scaffolding (perancah). Keruntuhan struktur beton dapat terjadi karena pembongkaran scaffolding yang terlalu dini. Kuat tekan beton pada umur tertentu merupakan salah satu acuan boleh tidaknya scaffolding dibuka. Beban yang bekerja pada balok dan pelat lantai adalah beban lentur yang didukung oleh komposit beton dengan baja tulangan sehingga perilakunya berbeda dengan pengujian kuat tekan silinder beton di laboratorium. Untuk itu maka perlu diadakan penelitian mengenai perbandingan peningkatan kuat tekan dengan kuat lentur pada berbagai umur beton. Benda uji yang digunakan pada penelitian ini berupa silinder beton dan balok beton bertulang. Dimensi benda uji balok yang digunakan pada penelitian ini adalah 140 x 200 x 1200 mm. Pada bagian bawah balok dipasang 2 buah tulangan ulir berdiameter 10 mm. Pengujian kuat tekan silinder dan kuat lentur balok beton bertulang dilakukan pada umur 3, 7, 14, 21, dan 28 hari. Jumlah benda uji silinder beton sebanyak 3 buah dan jumlah benda uji balok beton bertulang sebanyak 2 buah untuk setiap variasi umur. Pengujian balok dilakukan dengan dua buah beban titik yang berjarak 1/3 panjang bentang dari masing-masing tumpuan. Panjang bentang pada pengujian balok ini sebesar 900 mm. Selain pengujian silinder dan balok juga dilakukan pengujian pendahuluan seperti pengujian tarik baja. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa kuat tekan beton mengalami peningkatan dengan bertambahnya umur beton, dan peningkatan yang cukup besar sampai umur 14 hari. Kuat tekan beton pada umur 3, 14, dan 21 hari lebih kecil dari perkiraan kuat tekan beton berdasarkan PBI 1971, sedangkan pada umur 7 hari lebih besar. Kuat lentur balok mengalami peningkatan yang cukup besar sampai umur 7 hari, sedangkan setelah umur 7 hari kuat lenturnya tidak jauh berbeda, hal ini diakibatkan kuat tekan beton mulai dari umur 7 hari sudah cukup untuk mengimbangi tulangan untuk mencapai kondisi luluh. Pembongkaran scaffolding dapat dilakukan lebih cepat
Perbandingan Peningkatan Kuat Tekan dengan Kuat Lentur pada Berbagai Umur Beton
Arusmalem Ginting (author)
2019
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
KAJIAN PEMANFAATAN LIMBAH SERAT DAUN NANAS PADA KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR BETON
DOAJ | 2019
|Pengaruh Penggunaan Serat Sabut Kelapa Terhadap Kuat Tekan Dan Kuat Lentur Beton
DOAJ | 2021
|Pengaruh Panjang Serat Sabut Kelapa terhadap Kuat Tekan dan Kuat Lentur Beton
DOAJ | 2009
|PEMANFAATAN LIMBAH BUBUT BESI PADA BETON SERAT DITINJAU DARI KUAT TEKAN DAN KUAT LENTUR
BASE | 2019
|