A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Penilaian Kerentanan Seismik pada Jembatan Box Girder Beton Prategang Menerus Bentang Majemuk Eksisting melalui Pengembangan Kurva Fragilitas Analitik
Pengembangan kurva fragilitas merupakan salah satu metode penilaian kerentanan jembatan terhadap beban gempa yang dilakukan untuk memastikan keamanan dan kemampuan layan jembatan selama dan pasca gempa. Kurva fragilitas menunjukkan nilai probabilitas terjadinya suatu tingkat kerusakan pada struktur jembatan akibat suatu intensitas gempa, sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi kerusakan dan menentukan level kinerja jembatan. Studi ini mengembangkan kurva fragilitas untuk Jembatan Box Girder-Beton Prategang Menerus -Bentang Majemuk eksisting yang berlokasi di Jakarta, dengan studi kasus pada Jembatan JLNT Tendean. Pengembangan kurva fragilitas mengacu kepada standar HAZUS. Kurva fragilitas dikembangkan dengan melakukan Non-Linear Time History Analysis (NLTHA) pada Model Analisis 3D Jembatan menggunakan program MIDAS CIVIL 2011. Input beban gempa pada NLTHA berupa serangkaian ground motion spesifik situs Jakarta, yang telah diskalakan terhadap Respon Spektra Target baik pada kondisi Beban Gempa Rencana Jakarta maupun pada berbagai level intensitas gempa. Tingkat kerusakan struktur jembatan akibat suatu intensitas gempa ditentukan dari respon seismik hasil NLTHA, berdasarkan nilai parameter kinerja jembatan - NCHRP 440 (2013). Kurva fragilitas yang dihasilkan menunjukkan bahwa Jembatan JLNT Tendean berpotensi mengalami tingkat kerusakan menengah akibat Beban Gempa Rencana, dengan kategori level kinerja “Life Safety”. Tingkat kerusakan runtuh dengan probabilitas terlampaui 50%, akan terjadi pada kejadian gempa dengan PGA sebesar 1.18g. Dengan demikian, dari studi ini dapat disimpulkan bahwa Jembatan JLNT Tendean memiliki fragilitas seismik yang rendah.
Penilaian Kerentanan Seismik pada Jembatan Box Girder Beton Prategang Menerus Bentang Majemuk Eksisting melalui Pengembangan Kurva Fragilitas Analitik
Pengembangan kurva fragilitas merupakan salah satu metode penilaian kerentanan jembatan terhadap beban gempa yang dilakukan untuk memastikan keamanan dan kemampuan layan jembatan selama dan pasca gempa. Kurva fragilitas menunjukkan nilai probabilitas terjadinya suatu tingkat kerusakan pada struktur jembatan akibat suatu intensitas gempa, sehingga dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi kerusakan dan menentukan level kinerja jembatan. Studi ini mengembangkan kurva fragilitas untuk Jembatan Box Girder-Beton Prategang Menerus -Bentang Majemuk eksisting yang berlokasi di Jakarta, dengan studi kasus pada Jembatan JLNT Tendean. Pengembangan kurva fragilitas mengacu kepada standar HAZUS. Kurva fragilitas dikembangkan dengan melakukan Non-Linear Time History Analysis (NLTHA) pada Model Analisis 3D Jembatan menggunakan program MIDAS CIVIL 2011. Input beban gempa pada NLTHA berupa serangkaian ground motion spesifik situs Jakarta, yang telah diskalakan terhadap Respon Spektra Target baik pada kondisi Beban Gempa Rencana Jakarta maupun pada berbagai level intensitas gempa. Tingkat kerusakan struktur jembatan akibat suatu intensitas gempa ditentukan dari respon seismik hasil NLTHA, berdasarkan nilai parameter kinerja jembatan - NCHRP 440 (2013). Kurva fragilitas yang dihasilkan menunjukkan bahwa Jembatan JLNT Tendean berpotensi mengalami tingkat kerusakan menengah akibat Beban Gempa Rencana, dengan kategori level kinerja “Life Safety”. Tingkat kerusakan runtuh dengan probabilitas terlampaui 50%, akan terjadi pada kejadian gempa dengan PGA sebesar 1.18g. Dengan demikian, dari studi ini dapat disimpulkan bahwa Jembatan JLNT Tendean memiliki fragilitas seismik yang rendah.
Penilaian Kerentanan Seismik pada Jembatan Box Girder Beton Prategang Menerus Bentang Majemuk Eksisting melalui Pengembangan Kurva Fragilitas Analitik
Daony Roha Silitonga (author)
2019
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0