A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Perilaku Tanah Dasar Fondasi Embankment dengan Perkuatan Geogrid dan Drainase Vertikal
Tanah lunak sebagai tanah dasar fondasi di bawah konstruksi embankment sering menimbulkan permasalahan dalam hal stabilitas dan penurunan. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan kondisi tanah lunak sebagai tanah dasar fondasi. Salah satunya menggunakan perkuatan geogrid di bawah embankment dan drainase vertikal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan geogrid dan drainase vertikal terhadap perilaku tanah dasar fondasi berupa tanah lunak. Penelitian berdasarkan analisis metode elemen hingga dengan menggunakan program Plaxis versi 8.2. Konstruksi embankment dimodelkan dua dimensi pada kondisi plane strain, model material Mohr-Coulomb dan tipe material undrained. Geogrid dimodelkan sebagai geogrid elemen, model bidang pertemuan antara tanah dan geogrid adalah rigid embankment dan interface embankment. Drainase vertikal dimodelkan sebagai drain dengan kelebihan tekanan air pori ditetapkan nol. Hasil analisis numeris terhadap normal embankment menggambarkan bahwa perpindahan maksimum arah vertikal saat ketinggian embankment mencapai H=3,1 m adalah sebesar 0,827 m (dalam bentuk penurunan) dan arah horisontal 0,203 m, sedangkan tegangan efektif sebesar 29,38 kN/m2. Penggunaan perkuatan geogrid dan drainase vertikal pada konstruksi normal embankment dengan model interface reinforced embankment dapat mempercepat proses konsolidasi hingga 99%, mereduksi perpindahan horisontal hingga 40,5% dan meningkatkan tegangan efektif hingga 35,9%.
Perilaku Tanah Dasar Fondasi Embankment dengan Perkuatan Geogrid dan Drainase Vertikal
Tanah lunak sebagai tanah dasar fondasi di bawah konstruksi embankment sering menimbulkan permasalahan dalam hal stabilitas dan penurunan. Oleh karena itu, perlu dilakukan perbaikan kondisi tanah lunak sebagai tanah dasar fondasi. Salah satunya menggunakan perkuatan geogrid di bawah embankment dan drainase vertikal. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan geogrid dan drainase vertikal terhadap perilaku tanah dasar fondasi berupa tanah lunak. Penelitian berdasarkan analisis metode elemen hingga dengan menggunakan program Plaxis versi 8.2. Konstruksi embankment dimodelkan dua dimensi pada kondisi plane strain, model material Mohr-Coulomb dan tipe material undrained. Geogrid dimodelkan sebagai geogrid elemen, model bidang pertemuan antara tanah dan geogrid adalah rigid embankment dan interface embankment. Drainase vertikal dimodelkan sebagai drain dengan kelebihan tekanan air pori ditetapkan nol. Hasil analisis numeris terhadap normal embankment menggambarkan bahwa perpindahan maksimum arah vertikal saat ketinggian embankment mencapai H=3,1 m adalah sebesar 0,827 m (dalam bentuk penurunan) dan arah horisontal 0,203 m, sedangkan tegangan efektif sebesar 29,38 kN/m2. Penggunaan perkuatan geogrid dan drainase vertikal pada konstruksi normal embankment dengan model interface reinforced embankment dapat mempercepat proses konsolidasi hingga 99%, mereduksi perpindahan horisontal hingga 40,5% dan meningkatkan tegangan efektif hingga 35,9%.
Perilaku Tanah Dasar Fondasi Embankment dengan Perkuatan Geogrid dan Drainase Vertikal
Nafisah Al-Huda (author) / Kabul Basah Suryolelono (author)
2014
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Perilaku Tanah Dasar Fondasi Embankment dengan Perkuatan Geogrid dan Drainase Vertikal
DOAJ | 2014
|Analisis Deformasi Vertikal Dan Horisontal Tanah Lunak Di Bawahpiled-Geogrid Supported Embankment
DOAJ | 2010
|