A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
PENGEMBANGAN KLASTER TANAMAN CABAI DI KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT
Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang paling diminati di masyarakat seperti halnya bawang merah, dan bawang putih. Hal ini dikarenakan komoditas tersebut dibutuhkan disetiap lapisan masyarakat, terutama di Provinsi Sumatera Barat. Permintaan terhadap cabai biasanya akan semakin tinggi menjelang hari istimewa seperti lebaran, tahun baru, dan hari besar nasional. Tingginya permintaan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga cabai di pasaran, diperparah dengan musim hujan dan cuaca ekstrim, hal ini akan menyebabkan produksi cabai menjadi terhambat hingga gagal panen pastinya akan terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan. Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan klaster nasional cabai tersebut adalah perlu adanya dukungan teknologi pertanian serta upaya penumbuhan kelembagaan sehingga diperlukan pendampingan yang intensif. Kepentingan masing-masing petani yang beragam dapat menjadi tantangan sekaligus peluang dalam penyadaran petani untuk berkelompok. Sehingga perlakuan dominasi pengumpul cabe dengan melakukan kegiatan spekulatif menjual cabai di suatu wilayah dengan harga yang tinggi mengakibatkan adanya supply shock yang pada akhirnya dapat memicu inflasi pada wilayah sentra cabai. Perubahan iklim wilayah yang terjadi pada tingkat probabilitas yang bervariasi berkisar antara 58 % - 100 %. Parameter iklim yang mengalami tren signifikan yaitu; kecepatan angin kumulatif dan maksimum dengan tren negatif pada probabilitas 100%, kelembaban relatif rata-rata dan minimum dengan tren positif pada probabilitas sebesar 100 %, dan Evaporasi dengan tren positif pada probabilitas rata-rata 95 %. Berdasarkan perhitungan neraca air pada Stasiun Candung didapatkan jadwal tanam cabai yang tepat berada pada Bulan Februari. Sedangkan pada Stasiun Matur, jadwal yang tanam cabai dapat dilakukan pada Bulan Mei, dan Stasiun Gobah pada Bulan Januari. Diharapkan kepada petani cabai untuk menyesuaikan jadwal tanam cabai pada bulan tersebut agar mendapatkan kuantitas dan kualitas cabai yang diharapkan.
PENGEMBANGAN KLASTER TANAMAN CABAI DI KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT
Cabai merupakan salah satu komoditas hortikultura yang paling diminati di masyarakat seperti halnya bawang merah, dan bawang putih. Hal ini dikarenakan komoditas tersebut dibutuhkan disetiap lapisan masyarakat, terutama di Provinsi Sumatera Barat. Permintaan terhadap cabai biasanya akan semakin tinggi menjelang hari istimewa seperti lebaran, tahun baru, dan hari besar nasional. Tingginya permintaan tersebut akan menyebabkan kenaikan harga cabai di pasaran, diperparah dengan musim hujan dan cuaca ekstrim, hal ini akan menyebabkan produksi cabai menjadi terhambat hingga gagal panen pastinya akan terjadi kenaikan harga yang cukup signifikan. Tantangan yang dihadapi dalam pengembangan klaster nasional cabai tersebut adalah perlu adanya dukungan teknologi pertanian serta upaya penumbuhan kelembagaan sehingga diperlukan pendampingan yang intensif. Kepentingan masing-masing petani yang beragam dapat menjadi tantangan sekaligus peluang dalam penyadaran petani untuk berkelompok. Sehingga perlakuan dominasi pengumpul cabe dengan melakukan kegiatan spekulatif menjual cabai di suatu wilayah dengan harga yang tinggi mengakibatkan adanya supply shock yang pada akhirnya dapat memicu inflasi pada wilayah sentra cabai. Perubahan iklim wilayah yang terjadi pada tingkat probabilitas yang bervariasi berkisar antara 58 % - 100 %. Parameter iklim yang mengalami tren signifikan yaitu; kecepatan angin kumulatif dan maksimum dengan tren negatif pada probabilitas 100%, kelembaban relatif rata-rata dan minimum dengan tren positif pada probabilitas sebesar 100 %, dan Evaporasi dengan tren positif pada probabilitas rata-rata 95 %. Berdasarkan perhitungan neraca air pada Stasiun Candung didapatkan jadwal tanam cabai yang tepat berada pada Bulan Februari. Sedangkan pada Stasiun Matur, jadwal yang tanam cabai dapat dilakukan pada Bulan Mei, dan Stasiun Gobah pada Bulan Januari. Diharapkan kepada petani cabai untuk menyesuaikan jadwal tanam cabai pada bulan tersebut agar mendapatkan kuantitas dan kualitas cabai yang diharapkan.
PENGEMBANGAN KLASTER TANAMAN CABAI DI KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT
Eri Gas Ekaputra (author) / Feri Arlius (author) / Omil Charmyn Chatib (author) / Fadli Irsyad (author)
2018
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
KAJIAN PERUBAHAN IKLIM PADA PENENTUAN JADWAL TANAM CABAI DI KABUPATEN AGAM
DOAJ | 2019
|