A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Tingkat Pendidikan, dan Lama Masa Kerja terhadap Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) pada Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Pacitan
Pemberlakuan Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 2013 menuntut pemerintah daerah menggunakan basis akuntansi akrual pada Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD). Penerapan sistem akuntansi berbasis akrual di pemerintahan Indonesia memiliki permasalahan tersendiri dari sisi sumber daya manusia. yang belum memiliki pemahaman akuntansi yang memadai untuk menerapkan sistem akuntansi berbasis akrual dikarenakan latar belakang pendidikan yang kurang memadai. Praktis pemerintahan Indonesia hanya mengandalkan pengalaman bekerja para staf keuangan untuk menerapkan SAPD berbasis akrual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh kualitas staf keuangan daerah yang ditinjau dari pemahaman akuntansi, tingkat pendidikan, dan lama masa kerja terhadap penerapan SAPD berbasis akrual. Populasi dalam penelitian adalah Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) di Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Pacitan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kemudian dianalisis dengan uji regresi linier berganda antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemahaman akuntansi staf keuangan daerah berpengaruh terhadap penerapan SAPD, sedangkan tingkat pendidikan dan lama masa kerja tidak berpengaruh terhadap penerapan SAPD.
Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Tingkat Pendidikan, dan Lama Masa Kerja terhadap Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) pada Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Pacitan
Pemberlakuan Peraturan Pemerintah No. 71 tahun 2010 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 2013 menuntut pemerintah daerah menggunakan basis akuntansi akrual pada Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD). Penerapan sistem akuntansi berbasis akrual di pemerintahan Indonesia memiliki permasalahan tersendiri dari sisi sumber daya manusia. yang belum memiliki pemahaman akuntansi yang memadai untuk menerapkan sistem akuntansi berbasis akrual dikarenakan latar belakang pendidikan yang kurang memadai. Praktis pemerintahan Indonesia hanya mengandalkan pengalaman bekerja para staf keuangan untuk menerapkan SAPD berbasis akrual. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh kualitas staf keuangan daerah yang ditinjau dari pemahaman akuntansi, tingkat pendidikan, dan lama masa kerja terhadap penerapan SAPD berbasis akrual. Populasi dalam penelitian adalah Satuan Kerja Pemerintah Daerah (SKPD) di Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Pacitan. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer yang diperoleh melalui penyebaran kuesioner kemudian dianalisis dengan uji regresi linier berganda antara variabel independen dengan variabel dependen. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pemahaman akuntansi staf keuangan daerah berpengaruh terhadap penerapan SAPD, sedangkan tingkat pendidikan dan lama masa kerja tidak berpengaruh terhadap penerapan SAPD.
Pengaruh Pemahaman Akuntansi, Tingkat Pendidikan, dan Lama Masa Kerja terhadap Penerapan Sistem Akuntansi Pemerintah Daerah (SAPD) pada Kabupaten Ngawi dan Kabupaten Pacitan
Bagas Harris Parananda (author)
2016
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0