A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
OPTIMASI WAKTU PROYEK DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (Studi Kasus Proyek Rumah Susun Sederhana Sewa Pekanbaru)
Ketidakpastian dalam pelaksanaan proyek konstruksi dapat menimbulkan resiko keterlambatan penyelesaian pelaksanaan proyek. Keterlambatan pekerjaan proyek dapat diantisipasi dengan melakukan percepatan. Percepatan penyelesaian proyek harus dilakukan dengan perencanaan yang baik. Alternatif yang tepat dan biasa digunakan untuk proyek dengan keterbatasan tenaga kerja guna menunjang percepatan aktivitas adalah dengan menambah jam kerja. Perhitungan dimulai dengan mencari lintasan kritis menggunakan Precedence Diagram Method (PDM) kemudian dilakukan crashing kegiatan yang berada pada lintasan kritis. Percepatan waktu proyek pada pekerjaan yang terdapat pada jalur kritis dilakukan dengan menambahkan 1 jam, 2 jam, hingga 3 jam dari jam kerja normal, sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. KEP. 102/MEN/VI/2004 Pasal 3 tentang waktu kerja lembur. Penambahan jam kerja maksimum dari jam kerja normal dapat mempersingkat total waktu pelaksanaan dari 245 hari kerja menjadi 195 hari kerja dan mengakibatkan terdapat 2 jalur kritis proyek. Kata Kunci: , ,
OPTIMASI WAKTU PROYEK DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (Studi Kasus Proyek Rumah Susun Sederhana Sewa Pekanbaru)
Ketidakpastian dalam pelaksanaan proyek konstruksi dapat menimbulkan resiko keterlambatan penyelesaian pelaksanaan proyek. Keterlambatan pekerjaan proyek dapat diantisipasi dengan melakukan percepatan. Percepatan penyelesaian proyek harus dilakukan dengan perencanaan yang baik. Alternatif yang tepat dan biasa digunakan untuk proyek dengan keterbatasan tenaga kerja guna menunjang percepatan aktivitas adalah dengan menambah jam kerja. Perhitungan dimulai dengan mencari lintasan kritis menggunakan Precedence Diagram Method (PDM) kemudian dilakukan crashing kegiatan yang berada pada lintasan kritis. Percepatan waktu proyek pada pekerjaan yang terdapat pada jalur kritis dilakukan dengan menambahkan 1 jam, 2 jam, hingga 3 jam dari jam kerja normal, sesuai dengan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. KEP. 102/MEN/VI/2004 Pasal 3 tentang waktu kerja lembur. Penambahan jam kerja maksimum dari jam kerja normal dapat mempersingkat total waktu pelaksanaan dari 245 hari kerja menjadi 195 hari kerja dan mengakibatkan terdapat 2 jalur kritis proyek. Kata Kunci: , ,
OPTIMASI WAKTU PROYEK DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA DENGAN PRECEDENCE DIAGRAM METHOD (Studi Kasus Proyek Rumah Susun Sederhana Sewa Pekanbaru)
Desi Yasri (author)
2015
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0