A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
MODEL KESUKSESAN SISTEM INFORMASI DELONE DAN MCLEAN UNTUK MENGUKUR KESUKSESAN SISTEM MODERNISASI PERPAJAKAN E-BILLING MENURUT WAJIB PAJAK BADAN KOTA SEMARANG
Masih terbatasnya sosialisasi dan pengetahuan Wajib Pajak mengenai sistem e-billing pajak
mengakibatkan masih kurang berhasilnya sistem modernisasi perpajakan tersebut diimplementasi. Selain
itu, faktor lain seperti seringnya terjadi kegagalan dan hambatan sistem tersebut pada saat registrasi
maupun pembuatan kode billing juga yang memicu penyebabnya wajib pajak masih enggan dalam
menggunakan sistem e-billing dalam pembayaran pajak. Di sisi lain, pemerintah telah mengeluarkan
peraturan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak yang mewajibkan wajib pajak secara
mandatory menggunakan sistem e-billing dalam transaksi pembayaran kewajiban pajaknya. Penelitian ini
bertujuan menganalisis Kesuksesan Sistem Informasi Sistem E-Billing dengan pendekatan model
DeLone dan McLean menurut Wajib Pajak Badan di Kota Semarang. Data yang dapat diolah dalam
penelitian ini sebanyak 122 wajib pajak badan dengan teknik analisis yang digunakan untuk menguji
hubungan antar variabel adalah path analysis dan alat analisis Amos 22.0. Hasil penelitian menunjukkan
faktor kualitas layanan dan sistem e-billing sebesar 70,2% dianggap kurang memadai bagi pengguna
yaitu wajib pajak badan. Faktor ini seperti pada saat registrasi, aktivasi dan pembuatan kode billing
sering mengalami trouble. Sedangkan sisanya seperti faktor kualitas informasi sistem e-billing dianggap
sudah baik bagi wajib pajak badan. Faktor tidak meratanya pemberian kapsul kedua diantaranya adalah
kurangnya ketersediaan kapsul yang dimiliki tenaga kesehatan.
Kata kunci: E-Billing, Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean, Path Analysis.
MODEL KESUKSESAN SISTEM INFORMASI DELONE DAN MCLEAN UNTUK MENGUKUR KESUKSESAN SISTEM MODERNISASI PERPAJAKAN E-BILLING MENURUT WAJIB PAJAK BADAN KOTA SEMARANG
Masih terbatasnya sosialisasi dan pengetahuan Wajib Pajak mengenai sistem e-billing pajak
mengakibatkan masih kurang berhasilnya sistem modernisasi perpajakan tersebut diimplementasi. Selain
itu, faktor lain seperti seringnya terjadi kegagalan dan hambatan sistem tersebut pada saat registrasi
maupun pembuatan kode billing juga yang memicu penyebabnya wajib pajak masih enggan dalam
menggunakan sistem e-billing dalam pembayaran pajak. Di sisi lain, pemerintah telah mengeluarkan
peraturan yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pajak yang mewajibkan wajib pajak secara
mandatory menggunakan sistem e-billing dalam transaksi pembayaran kewajiban pajaknya. Penelitian ini
bertujuan menganalisis Kesuksesan Sistem Informasi Sistem E-Billing dengan pendekatan model
DeLone dan McLean menurut Wajib Pajak Badan di Kota Semarang. Data yang dapat diolah dalam
penelitian ini sebanyak 122 wajib pajak badan dengan teknik analisis yang digunakan untuk menguji
hubungan antar variabel adalah path analysis dan alat analisis Amos 22.0. Hasil penelitian menunjukkan
faktor kualitas layanan dan sistem e-billing sebesar 70,2% dianggap kurang memadai bagi pengguna
yaitu wajib pajak badan. Faktor ini seperti pada saat registrasi, aktivasi dan pembuatan kode billing
sering mengalami trouble. Sedangkan sisanya seperti faktor kualitas informasi sistem e-billing dianggap
sudah baik bagi wajib pajak badan. Faktor tidak meratanya pemberian kapsul kedua diantaranya adalah
kurangnya ketersediaan kapsul yang dimiliki tenaga kesehatan.
Kata kunci: E-Billing, Model Kesuksesan Sistem Informasi DeLone dan McLean, Path Analysis.
MODEL KESUKSESAN SISTEM INFORMASI DELONE DAN MCLEAN UNTUK MENGUKUR KESUKSESAN SISTEM MODERNISASI PERPAJAKAN E-BILLING MENURUT WAJIB PAJAK BADAN KOTA SEMARANG
Musyafa Al Farizi (author)
2018
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Model Delone and Mclean Untuk Mengukur Kesuksesan E-Government Kota Pekalongan
DOAJ | 2015
|