A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
KAMPUNG TUA NONGSA SEBAGAI TUJUAN WISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA MELAYU BATAM
Batam sebagai kota metropolitan, memiliki beberapa kampung tua yang masih memegang teguh kearifan lokal Melayu. Kampung tua Nongsa adalah salah satu kampung tua yang masih memegang teguh kearifan lokal Melayu. Komunitas Capung di Nongsa bertujuan mempromosikan kampung tua Nongsa sebagai destinasi pariwisata Pulau Batam kepada wisatawan mancanegara karena letak strategis Pulau Batam yang dekat dengan Singapura, Malaysia, ataupun Brunai Darussalam. Anggota komunitas Capung yang berasal dari masyarakat tempatan memiliki latar belakang pendidikan menengah sehingga tidak memiliki kemampuan yang baik berbahasa Inggris lisan maupun tulisan dan menjadi kendala mempromosikan kearifan lokal Melayu kepada dunia. Pembinaan pelatihan bahasa Inggris untuk mengasah kemampuan lisan dan tulisan anggota komunitas dan pelatihan pemanfaatan media sosial sebagai strategi manajemen promosi wisata kampung tua adalah solusi dalam memecahkan masalah tersebut. Metode pengabdian berupa wawancara, pemberian pretest, pelatihan percakapan dan menulis, dan praktik percakapan langsung (posttest). Hasil dari enam pertemuan adalah peserta mulai mampu mendeskripsikan tempat wisata di Nongsa dan budaya Melayu walaupun masih banyak kesalahan dan peserta dapat memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan keindahan dan kearifan budaya Melayu berbahasa Inggris. Pelatihan ini diharapkan dapat mensukseskan rencana kegiatan komunitas capung ‘Heritage Culture Of Kampung Tua Nongsa 2019 dan mempromosikan kearifan lokal Melayu kampung tua sebagai landmark Pulau Batam.
KAMPUNG TUA NONGSA SEBAGAI TUJUAN WISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA MELAYU BATAM
Batam sebagai kota metropolitan, memiliki beberapa kampung tua yang masih memegang teguh kearifan lokal Melayu. Kampung tua Nongsa adalah salah satu kampung tua yang masih memegang teguh kearifan lokal Melayu. Komunitas Capung di Nongsa bertujuan mempromosikan kampung tua Nongsa sebagai destinasi pariwisata Pulau Batam kepada wisatawan mancanegara karena letak strategis Pulau Batam yang dekat dengan Singapura, Malaysia, ataupun Brunai Darussalam. Anggota komunitas Capung yang berasal dari masyarakat tempatan memiliki latar belakang pendidikan menengah sehingga tidak memiliki kemampuan yang baik berbahasa Inggris lisan maupun tulisan dan menjadi kendala mempromosikan kearifan lokal Melayu kepada dunia. Pembinaan pelatihan bahasa Inggris untuk mengasah kemampuan lisan dan tulisan anggota komunitas dan pelatihan pemanfaatan media sosial sebagai strategi manajemen promosi wisata kampung tua adalah solusi dalam memecahkan masalah tersebut. Metode pengabdian berupa wawancara, pemberian pretest, pelatihan percakapan dan menulis, dan praktik percakapan langsung (posttest). Hasil dari enam pertemuan adalah peserta mulai mampu mendeskripsikan tempat wisata di Nongsa dan budaya Melayu walaupun masih banyak kesalahan dan peserta dapat memanfaatkan media sosial untuk mempromosikan keindahan dan kearifan budaya Melayu berbahasa Inggris. Pelatihan ini diharapkan dapat mensukseskan rencana kegiatan komunitas capung ‘Heritage Culture Of Kampung Tua Nongsa 2019 dan mempromosikan kearifan lokal Melayu kampung tua sebagai landmark Pulau Batam.
KAMPUNG TUA NONGSA SEBAGAI TUJUAN WISATA BERBASIS KEARIFAN LOKAL BUDAYA MELAYU BATAM
Ambalegin (author) / Tomi Arianto (author) / Zefri Azharman (author)
2019
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Pengembangan kampung kota sebagai salah satu alternatif tujuan wisata minat khusus
DOAJ | 2020
|