A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Pertumbuhan Bibit F0 Jamur Tiram dan Jamur Merang Pada Media Alternatif Tepung Biji Jewawut dengan Konsentrasi yang Berbeda
Biji-bijian merupakan salah satu sumber karbohidrat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan miselium jamur merang dan tiram. Tepung biji jewawut memiliki kandungan karbohidrat (68,32 g) dalam 100 g, sehingga bisa digunakan sebagai sumber nutrisi pertumbuhan jamur pangan. Oleh karenanya dapat digunakan sebagai pengganti kentang untuk pembuatan bibit F0. Sedangkan kentang mengandung 19,10 g karbohidrat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan miselium bibit F0 jamur tiram dan jamur merang yang ditumbuhkan pada media tepung jewawut dengan konsentrasi yang berbeda. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor, yaitu konsentrasi media tepung biji jewawut (J) dan jenis jamur (T). Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan rerata pertumbuhan miselium jamur terbaik pada konsentrasi tepung biji jewawut 15%, indukan jamur merang, yaitu dengan diameter 3,1 cm dan miselium yang rapat. Sedangkan rerata pertumbuhan miselium jamur terendah pada Konsentrasi tepung biji jewawut 20%, indukan jamur tiram dengan miselium yang tidak mengalami pertumbuhan.
Pertumbuhan Bibit F0 Jamur Tiram dan Jamur Merang Pada Media Alternatif Tepung Biji Jewawut dengan Konsentrasi yang Berbeda
Biji-bijian merupakan salah satu sumber karbohidrat yang dibutuhkan untuk pertumbuhan miselium jamur merang dan tiram. Tepung biji jewawut memiliki kandungan karbohidrat (68,32 g) dalam 100 g, sehingga bisa digunakan sebagai sumber nutrisi pertumbuhan jamur pangan. Oleh karenanya dapat digunakan sebagai pengganti kentang untuk pembuatan bibit F0. Sedangkan kentang mengandung 19,10 g karbohidrat. Penelitian bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan miselium bibit F0 jamur tiram dan jamur merang yang ditumbuhkan pada media tepung jewawut dengan konsentrasi yang berbeda. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL) pola faktorial dengan 2 faktor, yaitu konsentrasi media tepung biji jewawut (J) dan jenis jamur (T). Teknik analisis data menggunakan deskriptif kualitatif. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan rerata pertumbuhan miselium jamur terbaik pada konsentrasi tepung biji jewawut 15%, indukan jamur merang, yaitu dengan diameter 3,1 cm dan miselium yang rapat. Sedangkan rerata pertumbuhan miselium jamur terendah pada Konsentrasi tepung biji jewawut 20%, indukan jamur tiram dengan miselium yang tidak mengalami pertumbuhan.
Pertumbuhan Bibit F0 Jamur Tiram dan Jamur Merang Pada Media Alternatif Tepung Biji Jewawut dengan Konsentrasi yang Berbeda
Suparti Suparti (author) / Lailia Zubaidah (author)
2018
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PERTUMBUHAN DAN HASIL JAMUR TIRAM PUTIH PADA BEBERAPA BAHAN MEDIA PEMBIBITAN
DOAJ | 2017
|PENGARUH MEDIA TANAM TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN JAMUR TIRAM PUTIH (Pleurotus florida)
BASE | 2020
|