A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
KARAKTERISTIK KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA PADA PEMODELAN BIJI KAKAO DENGAN NAPHTHALENE MENGGUNAKAN ANALOGI PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA
Dalam proses pengeringan laju perpindahan kalor tergantung pada nilai koefisien perpindahan kalor konveksi pada permukaan benda. Bentuk-bentuk khusus pada biji-bijian belum terwakili oleh nilai koefisien perpindahan panas konveksi untuk bentuk standar, seperti kubus, bola dan silinder. Penggunaan metode analogi perpindahan panas dan massa dengan menggunakan naphthalene merupakan salah satu cara yang akurat dalam penentuan koefisien perpindahan panas konveksi. Penentuan koefisien perpindahan panas pada biji kakao sangat cocok dengan pemodelan biji kakao dengan naphthalene. Pengujian dilakukan pada wind tunnel, dimana benda uji memiliki panjang mayor 22 mm, minor 13 mm, menggunakan alas berlubang, tanpa lubang serta variasi posisi peletakan benda (lurus dan zig zag ) pada kecepatan aliran udara 0, 2, 4, dan 6 m/s. Penggunaan lubang pada plat alas benda uji mampu meningkatkan koefisien perpindahan panas konveksi dengan persamaan bilangan Nusseltnya adalah Nu = 4,297 Re 0,625 untuk posisi sejajar dan Nu = 1,809 Re 0.736 untuk posisi zig-zag.
KARAKTERISTIK KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA PADA PEMODELAN BIJI KAKAO DENGAN NAPHTHALENE MENGGUNAKAN ANALOGI PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA
Dalam proses pengeringan laju perpindahan kalor tergantung pada nilai koefisien perpindahan kalor konveksi pada permukaan benda. Bentuk-bentuk khusus pada biji-bijian belum terwakili oleh nilai koefisien perpindahan panas konveksi untuk bentuk standar, seperti kubus, bola dan silinder. Penggunaan metode analogi perpindahan panas dan massa dengan menggunakan naphthalene merupakan salah satu cara yang akurat dalam penentuan koefisien perpindahan panas konveksi. Penentuan koefisien perpindahan panas pada biji kakao sangat cocok dengan pemodelan biji kakao dengan naphthalene. Pengujian dilakukan pada wind tunnel, dimana benda uji memiliki panjang mayor 22 mm, minor 13 mm, menggunakan alas berlubang, tanpa lubang serta variasi posisi peletakan benda (lurus dan zig zag ) pada kecepatan aliran udara 0, 2, 4, dan 6 m/s. Penggunaan lubang pada plat alas benda uji mampu meningkatkan koefisien perpindahan panas konveksi dengan persamaan bilangan Nusseltnya adalah Nu = 4,297 Re 0,625 untuk posisi sejajar dan Nu = 1,809 Re 0.736 untuk posisi zig-zag.
KARAKTERISTIK KOEFISIEN PERPINDAHAN PANAS KONVEKSI PAKSA PADA PEMODELAN BIJI KAKAO DENGAN NAPHTHALENE MENGGUNAKAN ANALOGI PERPINDAHAN PANAS DAN MASSA
Muhammad Irsyad (author)
2012
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Pemodelan Matematis dan Simulasi Perpindahan Panas pada Fin Heat Exchanger
DOAJ | 2018
|ANALISIS PERBANDINGAN PEMASANGAN SIRIP PADA PIPA BERGETAR TERHADAP PERPINDAHAN PANAS
DOAJ | 2012
|PENGARUH GEOMETRI PIPA KONDENSOR TERHADAP PERPINDAHAN PANAS PADA DESTILASI MINYAK PLASTIK
DOAJ | 2017
|PENINGKATAN KOEFISIEN PERPINDAHAN KALOR ALIRAN AIR MENGGUNAKAN GELEMBUNG UDARA
DOAJ | 2017
|