A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Efek Ekstrak Bunga Kecombrang (Etlingera elatior) sebagai Repellent Nyamuk Aedes aegypti
Salah satu cara untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk Aedes aegypti adalah dengan meng-gunakan repellent. Beberapa repellent menunjukkan adanya efek toksik, di antaranya yang me-ngandung bahan aktif Diethyltoluamide (DEET). Tujuan penelitian untuk mengetahui efek ekstrak bunga Kecombrang (Etlingera elatior) sebagai repellent terhadap nyamuk Ae. aegypti. Pene-litian dilakukan secara eksperimental dengan 5 kelompok perlakuan. Hasil pengamatan menun-jukkan bahwa rata-rata waktu penolakan terhadap efek repellent ekstrak bunga Kecombrang konsentrasi 25 %, 50 %, dan 100 % terhadap nyamuk Ae. aegypti, berturut-turut adalah: 5,4 me-nit, 8,4 menit, dan 13 menit. Pada kelompok kontrol, nyamuk sudah menggigit pada menit per-tama pengamatan, sedangkan pada kelompok DEET 15 %, nyamuk tidak menggigit sampai de-ngan akhir, yaitu 120 menit. Hasil uji Anova menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan (p<0,001). Di antara kelompok ekstrak sendiri juga menunjukkan ada per-bedaan bermakna, kecuali antara kelompok ekstrak 25 % dengan kelompok ekstrak 50 %. Hasil pengamatan pada kelompok ekstrak 100 %, memperlihatkan bahwa jumlah nyamuk Ae. aegypti yang menggigit lebih sedikit dibandingkan pada kelompok ekstrak konsentrasi 25 % dan 50 %. Jadi, semakin besar dosis ekstrak bunga Kecombrang maka semakin besar juga efek repellent yang dihasilkan serta semakin lama waktu pengamatan maka efek repellent semakin berkurang. Ekstrak bunga kecombrang memiliki efek sebagai repellent terhadap nyamuk Ae. aegypti, na-mun masih jauh di bawah efek dari DEET 15 %. Kelompok ekstrak bunga Kecombrang dengan konsentrasi 100 % menunjukkan efek repellent yang lebih lama dibandingkan dengan kelompok ekstrak 25 % dan 50 %.
Efek Ekstrak Bunga Kecombrang (Etlingera elatior) sebagai Repellent Nyamuk Aedes aegypti
Salah satu cara untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk Aedes aegypti adalah dengan meng-gunakan repellent. Beberapa repellent menunjukkan adanya efek toksik, di antaranya yang me-ngandung bahan aktif Diethyltoluamide (DEET). Tujuan penelitian untuk mengetahui efek ekstrak bunga Kecombrang (Etlingera elatior) sebagai repellent terhadap nyamuk Ae. aegypti. Pene-litian dilakukan secara eksperimental dengan 5 kelompok perlakuan. Hasil pengamatan menun-jukkan bahwa rata-rata waktu penolakan terhadap efek repellent ekstrak bunga Kecombrang konsentrasi 25 %, 50 %, dan 100 % terhadap nyamuk Ae. aegypti, berturut-turut adalah: 5,4 me-nit, 8,4 menit, dan 13 menit. Pada kelompok kontrol, nyamuk sudah menggigit pada menit per-tama pengamatan, sedangkan pada kelompok DEET 15 %, nyamuk tidak menggigit sampai de-ngan akhir, yaitu 120 menit. Hasil uji Anova menunjukkan ada perbedaan yang bermakna antara kelompok perlakuan (p<0,001). Di antara kelompok ekstrak sendiri juga menunjukkan ada per-bedaan bermakna, kecuali antara kelompok ekstrak 25 % dengan kelompok ekstrak 50 %. Hasil pengamatan pada kelompok ekstrak 100 %, memperlihatkan bahwa jumlah nyamuk Ae. aegypti yang menggigit lebih sedikit dibandingkan pada kelompok ekstrak konsentrasi 25 % dan 50 %. Jadi, semakin besar dosis ekstrak bunga Kecombrang maka semakin besar juga efek repellent yang dihasilkan serta semakin lama waktu pengamatan maka efek repellent semakin berkurang. Ekstrak bunga kecombrang memiliki efek sebagai repellent terhadap nyamuk Ae. aegypti, na-mun masih jauh di bawah efek dari DEET 15 %. Kelompok ekstrak bunga Kecombrang dengan konsentrasi 100 % menunjukkan efek repellent yang lebih lama dibandingkan dengan kelompok ekstrak 25 % dan 50 %.
Efek Ekstrak Bunga Kecombrang (Etlingera elatior) sebagai Repellent Nyamuk Aedes aegypti
Zulfikar Zulfikar (author) / Mahdinursyah Mahdinursyah (author) / Wiwit Aditama (author)
2017
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Efektifitas Ekstrak Etanol Kelopak Buah Sonneratia alba sebagai Larvasida Aedes aegypti
DOAJ | 2017
|Tingkat Kepadatan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti Di Wilayah Kerja Puskesmas Glugur Darat
BASE | 2022
|