A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
FITOREMEDIASI TANAH PERTANIAN TERCEMAR Cu DENGAN TANAMAN GUMITIR (Tagetes erecta L)
Logam berat Cu merupakan polutan yang umum ditemukan pada tanah pertanian dan mencemari tanaman yang tumbuh di tanah tersebut. Salah satu cara untuk mengurangi kandungan cemaran logam berat pada tanah pertanian adalah melalui fitoremediasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menurunkan kandungan Cu pada tanah pertanian yang tercemar logam Cu dan menetapkan nilai bioconcentration factor (BCF) berdasarkan kandungan Cu dalam tanaman gumitir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode remediasi dengan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.) pada tanah percobaan yang tercemar logam Cu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kandungan Cu dalam tanah tersebut yang diremediasi selama 20, 40, dan 60 hari berturut-turut sebesar 8,1582 mg/kg; 16,4048 mg/kg; dan 1,4583 mg/kg, sedangkan rata-rata kandungan Cu pada tanaman gumitir yg tumbuh pada tanah tercemar tersebut selama 20, 40, dan 60 hari secara berturut-turut sebesar 11,8407 mg/kg; 15,7741 mg/kg; dan 15.3062 mg/kg. Tanaman gumitir tergolong kurang efektif dalam menyerap logam Cu yang ditunjukkan oleh nilai efektivitasnya tertinggi pada saat tanaman tumbuh selama 40 hari yaitu sebesar 13,82% (<50%). Berdasarkan perbandingan kandungan logam Cu dalam tanah dengan kandungannya dalam tanaman yaitu 0,11-0,14%, nilai BCFnya <1 yang artinya tanaman gumitir merupakan tanaman metal excluder, kurang cocok sebagai fitoremediator. Dengan demikian, tanaman gumitir tidak direkomendasikan sebagai fitoremediasi pada tanah tercemar Cu.
FITOREMEDIASI TANAH PERTANIAN TERCEMAR Cu DENGAN TANAMAN GUMITIR (Tagetes erecta L)
Logam berat Cu merupakan polutan yang umum ditemukan pada tanah pertanian dan mencemari tanaman yang tumbuh di tanah tersebut. Salah satu cara untuk mengurangi kandungan cemaran logam berat pada tanah pertanian adalah melalui fitoremediasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menurunkan kandungan Cu pada tanah pertanian yang tercemar logam Cu dan menetapkan nilai bioconcentration factor (BCF) berdasarkan kandungan Cu dalam tanaman gumitir. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode remediasi dengan tanaman gumitir (Tagetes erecta L.) pada tanah percobaan yang tercemar logam Cu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penurunan kandungan Cu dalam tanah tersebut yang diremediasi selama 20, 40, dan 60 hari berturut-turut sebesar 8,1582 mg/kg; 16,4048 mg/kg; dan 1,4583 mg/kg, sedangkan rata-rata kandungan Cu pada tanaman gumitir yg tumbuh pada tanah tercemar tersebut selama 20, 40, dan 60 hari secara berturut-turut sebesar 11,8407 mg/kg; 15,7741 mg/kg; dan 15.3062 mg/kg. Tanaman gumitir tergolong kurang efektif dalam menyerap logam Cu yang ditunjukkan oleh nilai efektivitasnya tertinggi pada saat tanaman tumbuh selama 40 hari yaitu sebesar 13,82% (<50%). Berdasarkan perbandingan kandungan logam Cu dalam tanah dengan kandungannya dalam tanaman yaitu 0,11-0,14%, nilai BCFnya <1 yang artinya tanaman gumitir merupakan tanaman metal excluder, kurang cocok sebagai fitoremediator. Dengan demikian, tanaman gumitir tidak direkomendasikan sebagai fitoremediasi pada tanah tercemar Cu.
FITOREMEDIASI TANAH PERTANIAN TERCEMAR Cu DENGAN TANAMAN GUMITIR (Tagetes erecta L)
I M. Siaka (author) / I. A. G. S. Wijayanthi (author) / O. Ratnayani (author)
2024
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0