A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Karakteristik Dan Manhaj Tafsir Marah Labid Karya Syekh Nawawi Al-Bantani
Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang di dalamnya mengandung banyak unsur, mulai hal yang berkaitan dengan ubudiyyah mahdlah ataupun ghairu mahdlah. Al-Qur’an diibaratkan dengan samudera lautan yang dipenuhi dengan mutiara-mutiara yang tidak akan pernah habis untuk dikaji dan dianalisa. Untuk mendalami apa yang dimaksud dan diinginkan oleh al-Qur’an, maka diperlukanlah alat untuk membedahnya, yaitu ilmu tafsir. Tafsir didefinisikan sebagai ilmu yang digunakan untuk memahami dan menjelaskan makna-makna kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, serta menyimpulkan kandungan-kandungan hukum dan hikmahnya. Dengan adanya ilmu tafsir diharapkan kita sebagai pengkaji dan pemerhati al-Qur’an bisa memahami ilmu-ilmu yang terkandung di dalamnya, baik yang sifatnya khass ayaupun mujmal. Aktifitas pemahaman dan penafsiran terhadap al-Qur’an tidak akan pernah selesai. Dialektika yang terjadi juga mengalami pasang surut seiring dengan keterbukaan, kecakapan dan kemampuan seorang penafsir. Setiap generasi dituntut untuk dapat berinteraksi secara aktif dengan al-Qur’an melalui pembacaan, penafsiran dan seterusnya guna menyegarkan kenbali kajian sebelumnya yang mungkin saja sudah tidak bisa diaplikasikan. Dengan demikian, munculnya penafsiran dan metode baru di era kekinian juga sudah tidak bisa dielakkan lagi dan merupakan sebuah kebutuhan di masing-masing generasi untuk dapat memunculkannya. Di Indonesia kajian terhadap tafsir juga menarik untuk kita telaah dan ikuti. Banyak sekali penafsir yang bermunculan, sebuat saja Prof. Dr. Quraish Shihab dengan kitabnya Tafsir al-Misbah, Prof. Dr. Hasbi Ashiddiqi dengan karyanya Tafsir an-Nur, dan Syekh Nawawi al-Bantani dengan karyanya Tafsir Marah Labid. Tafsir Marah Labid hasil dari pemikiran Syekh Nawawi memiliki keunikan tersendiri untuk dikaji sebagai bahan penambah wawasan di dunia akademik.
Karakteristik Dan Manhaj Tafsir Marah Labid Karya Syekh Nawawi Al-Bantani
Al-Qur’an merupakan kalam Allah yang di dalamnya mengandung banyak unsur, mulai hal yang berkaitan dengan ubudiyyah mahdlah ataupun ghairu mahdlah. Al-Qur’an diibaratkan dengan samudera lautan yang dipenuhi dengan mutiara-mutiara yang tidak akan pernah habis untuk dikaji dan dianalisa. Untuk mendalami apa yang dimaksud dan diinginkan oleh al-Qur’an, maka diperlukanlah alat untuk membedahnya, yaitu ilmu tafsir. Tafsir didefinisikan sebagai ilmu yang digunakan untuk memahami dan menjelaskan makna-makna kitab Allah yang diturunkan kepada Nabi-Nya, serta menyimpulkan kandungan-kandungan hukum dan hikmahnya. Dengan adanya ilmu tafsir diharapkan kita sebagai pengkaji dan pemerhati al-Qur’an bisa memahami ilmu-ilmu yang terkandung di dalamnya, baik yang sifatnya khass ayaupun mujmal. Aktifitas pemahaman dan penafsiran terhadap al-Qur’an tidak akan pernah selesai. Dialektika yang terjadi juga mengalami pasang surut seiring dengan keterbukaan, kecakapan dan kemampuan seorang penafsir. Setiap generasi dituntut untuk dapat berinteraksi secara aktif dengan al-Qur’an melalui pembacaan, penafsiran dan seterusnya guna menyegarkan kenbali kajian sebelumnya yang mungkin saja sudah tidak bisa diaplikasikan. Dengan demikian, munculnya penafsiran dan metode baru di era kekinian juga sudah tidak bisa dielakkan lagi dan merupakan sebuah kebutuhan di masing-masing generasi untuk dapat memunculkannya. Di Indonesia kajian terhadap tafsir juga menarik untuk kita telaah dan ikuti. Banyak sekali penafsir yang bermunculan, sebuat saja Prof. Dr. Quraish Shihab dengan kitabnya Tafsir al-Misbah, Prof. Dr. Hasbi Ashiddiqi dengan karyanya Tafsir an-Nur, dan Syekh Nawawi al-Bantani dengan karyanya Tafsir Marah Labid. Tafsir Marah Labid hasil dari pemikiran Syekh Nawawi memiliki keunikan tersendiri untuk dikaji sebagai bahan penambah wawasan di dunia akademik.
Karakteristik Dan Manhaj Tafsir Marah Labid Karya Syekh Nawawi Al-Bantani
Masnida Masnida (author)
2017
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
TAFSIR MELAYU: MENGENAL TAFSIR NŪR AL-IHSĀN KARYA SYEKH MUHAMMAD SA’ĪD AL-QADHĪ
DOAJ | 2018
|