A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Kajian Model Matematik Pengaruh Pemanfaatan Waduk pada Kapasitas Sistem Pengendalian Banjir Jakarta Wilayah Tengah
(1918), yang direncanakan pada saat wilayah Kota Jakarta (Batavia) masih memiliki luas wilayah 125 km2. Namun seiring dengan perkembangan Kota Jakarta yang menyebabkan perluasan wilayah (650 km2 pada tahun 1974) dirasakan perlu adanya modifikasi metoda tersebut, terutama berkaitan dengan pengendalian aliran permukaan dari hulu DAS Ciliwung. Penyebab banjir yang akan dikaji ialah aliran permukaan (run off) yang terdiri dari run off lokal wilayah Jakarta dan run off dari hulu DAS Ciliwung, dengan penempatan waduk unregulated pada wilayah DAS Ciliwung. Perlunya waduk pada DAS Ciliwung disebabkan adanya kecenderungan meningkatnya curah hujan terutama pada saat puncak musim penghujan pada wilayah tersebut, yang diiringi dengan perubahan tata guna lahan pada hampir semua wilayah DAS, sehingga memperbesar koefisien pengaliran yang merupakan cerminan dari semakin berkurangnya kemampuan tanah untuk melakukan proses infiltrasi terhadap aliran permukaan. Hasil studi yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa waduk yang diusulkan tersebut hanya merupakan suatu upaya yang tidak akan memberikan kontribusi nyata tanpa adanya dukungan sistem pengendalian banjir lainnya. Oleh sebab itu dibutuhkan kinerja yang sinergis dari seluruh metoda pengendalian banjir yang telah ada, sehingga dapat saling menyempurnakan kinerja pengendalian banjir dimasa mendatang.
Kajian Model Matematik Pengaruh Pemanfaatan Waduk pada Kapasitas Sistem Pengendalian Banjir Jakarta Wilayah Tengah
(1918), yang direncanakan pada saat wilayah Kota Jakarta (Batavia) masih memiliki luas wilayah 125 km2. Namun seiring dengan perkembangan Kota Jakarta yang menyebabkan perluasan wilayah (650 km2 pada tahun 1974) dirasakan perlu adanya modifikasi metoda tersebut, terutama berkaitan dengan pengendalian aliran permukaan dari hulu DAS Ciliwung. Penyebab banjir yang akan dikaji ialah aliran permukaan (run off) yang terdiri dari run off lokal wilayah Jakarta dan run off dari hulu DAS Ciliwung, dengan penempatan waduk unregulated pada wilayah DAS Ciliwung. Perlunya waduk pada DAS Ciliwung disebabkan adanya kecenderungan meningkatnya curah hujan terutama pada saat puncak musim penghujan pada wilayah tersebut, yang diiringi dengan perubahan tata guna lahan pada hampir semua wilayah DAS, sehingga memperbesar koefisien pengaliran yang merupakan cerminan dari semakin berkurangnya kemampuan tanah untuk melakukan proses infiltrasi terhadap aliran permukaan. Hasil studi yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa waduk yang diusulkan tersebut hanya merupakan suatu upaya yang tidak akan memberikan kontribusi nyata tanpa adanya dukungan sistem pengendalian banjir lainnya. Oleh sebab itu dibutuhkan kinerja yang sinergis dari seluruh metoda pengendalian banjir yang telah ada, sehingga dapat saling menyempurnakan kinerja pengendalian banjir dimasa mendatang.
Kajian Model Matematik Pengaruh Pemanfaatan Waduk pada Kapasitas Sistem Pengendalian Banjir Jakarta Wilayah Tengah
M. Syahril B.K (author) / Iwan K. Hadihardaja (author) / Rommy M (author)
2007
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PRIORITAS PENENTUAN LOKASI WADUK PADA DAS CILIWUNG UNTUK PENGENDALIAN BANJIR JAKARTA
DOAJ | 2013
|DOAJ | 2017
|DOAJ | 2021
|EVALUASI KEMAMPUAN ALAMI WILAYAH DALAM KONSERVASI AIR DAN PENGENDALIAN BANJIR
BASE | 2011
|