A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Optimalisasi Waktu Pengomposan Pupuk Kandang dari Kotoran Kambing dan Debu Sabut Kelapa dengan Bioaktivator EM4
Kotoran ternak dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kandang karena kandungan unsur hara seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang dibutuhkan oleh tanaman dan kesuburan tanah. Salah satu kotoran ternak yang dapat digunakan untuk pupuk kandang adalah kotoran kambing. Kotoran kambing digunakan sebagai pupuk kandang didasari oleh alasan bahwa kotoran kambing memiliki kandungan unsur hara relatif lebih seimbang dibanding pupuk alam lainnya dan kotoran kambing bercampur dengan air seninya (urine) yang juga mengandung unsur hara. Penambahan debu sabut kelapa ke dalam pupuk kandang karena kandungan kalium yang tinggi pada debu sabut dapat meningkatkan kandungan unsur hara K pada pupuk kandang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu optimal pengomposan dan kualitas dari pupuk kandang. Pupuk kandang yang diperoleh dianalisis kadarN, P, K, C-organik, rasio C/N, dan kadar airnya. Hasil analisis dibandingkan dengan SNI 19-7030-2004. Analisis pupuk kandang dilakukan pada hari ke 0, 10, 20, 30, 40, dan 50. Hasil analisis pupuk kandang hari ke 10, 20, dan 30 diperoleh kualitas yang sesuai dengan SNI 19-7030-2004 (Rasio C/N, kadar N, P, K, air, dan C-organik). Sedangkan pada hari ke 40dan 50 diperoleh rasio C/N (9,74 dan 9,00) yang tidak sesuai dengan SNI 19-7030-2004 dimana nilai SNI rasio C/N adalah 10-20. Waktu optimal untuk pengomposan kotoran kambing dengan debu sabut dan bioaktivator EM4 adalah <30 hari.
Optimalisasi Waktu Pengomposan Pupuk Kandang dari Kotoran Kambing dan Debu Sabut Kelapa dengan Bioaktivator EM4
Kotoran ternak dapat dimanfaatkan sebagai pupuk kandang karena kandungan unsur hara seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang dibutuhkan oleh tanaman dan kesuburan tanah. Salah satu kotoran ternak yang dapat digunakan untuk pupuk kandang adalah kotoran kambing. Kotoran kambing digunakan sebagai pupuk kandang didasari oleh alasan bahwa kotoran kambing memiliki kandungan unsur hara relatif lebih seimbang dibanding pupuk alam lainnya dan kotoran kambing bercampur dengan air seninya (urine) yang juga mengandung unsur hara. Penambahan debu sabut kelapa ke dalam pupuk kandang karena kandungan kalium yang tinggi pada debu sabut dapat meningkatkan kandungan unsur hara K pada pupuk kandang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui waktu optimal pengomposan dan kualitas dari pupuk kandang. Pupuk kandang yang diperoleh dianalisis kadarN, P, K, C-organik, rasio C/N, dan kadar airnya. Hasil analisis dibandingkan dengan SNI 19-7030-2004. Analisis pupuk kandang dilakukan pada hari ke 0, 10, 20, 30, 40, dan 50. Hasil analisis pupuk kandang hari ke 10, 20, dan 30 diperoleh kualitas yang sesuai dengan SNI 19-7030-2004 (Rasio C/N, kadar N, P, K, air, dan C-organik). Sedangkan pada hari ke 40dan 50 diperoleh rasio C/N (9,74 dan 9,00) yang tidak sesuai dengan SNI 19-7030-2004 dimana nilai SNI rasio C/N adalah 10-20. Waktu optimal untuk pengomposan kotoran kambing dengan debu sabut dan bioaktivator EM4 adalah <30 hari.
Optimalisasi Waktu Pengomposan Pupuk Kandang dari Kotoran Kambing dan Debu Sabut Kelapa dengan Bioaktivator EM4
Linda Trivana (author) / Adhitya Yudha Pradhana (author) / Alfred Pahala Manambangtua (author)
2017
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
BASE | 2016
|