A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Mungkinkah Mewujudkan Peradaban Tanpa Orang Miskin?
Dalam pemikiran beberapa ilmuan, cendikiawan, juga stakeholders, jika dengan metodologi yang tepat, orang miskin bisa tidak lagi wujud dalam strata sosial.Dengan berbagai pendekatan dan instrumen finansial yang pernah menjadi penetrasi dalam agenda mereka, menambah keyakinan merekaakan cita-cita itu.Namun, masalah menghilangkan orang miskin atau cita-cita untuk mengangkat derajat ekonomi mereka bukan menjadi model dalam Islam. Islam, melalui instrumen filantrofi serta instrumen karitasnya seperti zakat, infak, sedekah, danwakaf (ziswaf) hanya termanifestasi dalam bentuk uluran dan gandengan tangan dengan mereka yang dalam kacamata duniawi belum diuntungkan tersebut, namun tidak dengan kemuliaan dan keutamaan mereka dalam pandangan Allah swt. dan Rasul-Nya.Dengan menggunakan metode deskriptif, kajian ini bermaksud untuk mengkritisi dan mengajukan pertimbangan skeptis terhadap kebijakan yang menganggap bahwa orang miskin bisa ‘disulap’ untuk menjadi kaya.Walhasil, dari dulu sampai sekarang, orang miskin selalu melekat dalam strata sosial, karena eksistensi mereka merupakan sunnatullah.
Mungkinkah Mewujudkan Peradaban Tanpa Orang Miskin?
Dalam pemikiran beberapa ilmuan, cendikiawan, juga stakeholders, jika dengan metodologi yang tepat, orang miskin bisa tidak lagi wujud dalam strata sosial.Dengan berbagai pendekatan dan instrumen finansial yang pernah menjadi penetrasi dalam agenda mereka, menambah keyakinan merekaakan cita-cita itu.Namun, masalah menghilangkan orang miskin atau cita-cita untuk mengangkat derajat ekonomi mereka bukan menjadi model dalam Islam. Islam, melalui instrumen filantrofi serta instrumen karitasnya seperti zakat, infak, sedekah, danwakaf (ziswaf) hanya termanifestasi dalam bentuk uluran dan gandengan tangan dengan mereka yang dalam kacamata duniawi belum diuntungkan tersebut, namun tidak dengan kemuliaan dan keutamaan mereka dalam pandangan Allah swt. dan Rasul-Nya.Dengan menggunakan metode deskriptif, kajian ini bermaksud untuk mengkritisi dan mengajukan pertimbangan skeptis terhadap kebijakan yang menganggap bahwa orang miskin bisa ‘disulap’ untuk menjadi kaya.Walhasil, dari dulu sampai sekarang, orang miskin selalu melekat dalam strata sosial, karena eksistensi mereka merupakan sunnatullah.
Mungkinkah Mewujudkan Peradaban Tanpa Orang Miskin?
Saiful Bahri (author)
2017
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
muhammad yunus , al-qur’an , al-hadits , kemuliaan , keutamaan , Islamic law , KBP1-4860 , Business , HF5001-6182
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Agensi Pastor Paroki dalam Mewujudkan Gereja yang Berjalan Bersama Kaum Miskin
DOAJ | 2023
|Pilar-Pilar Peradaban Pesantren; Potret Potensi dan Peran Pesantren Sebagai Pusat Peradaban
DOAJ | 2016
|