A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Sastra dan Penjajahan: Membaca Karya Pengarang Tersohor Indonesia dan Malaysia
Makalah ini membincangkan hubungan antara sastra dengan penjajahan. Hal ini demikian karena karya sastra telah digunakan oleh pihak penjajah sebagai wahana untuk mewajarkan perlakuan penjajahan mereka ke atas peribumi dan negara jajahannya. Sebagai wacana balas, genre karya sastra bawaan penjajah Barat seperti novel, drama, cerpen dan sajak telah dijadikan alat juga oleh pengarang peribumi untuk menentang penjajahnya. Dengan melihat kepada penjajahan oleh Belanda di Indonesia dan Inggris di Malaysia, maka dua buah cerpen bertemakan politik karya Mochtar Lubis (Indonesia) berjudul “Kuli Kontrak” dan karya Keris Mas (Malaysia) berjudul Penjual Ubat Merdeka” telah dipilih untuk dijadikan materi kajian ini bagi melihat pertembungan dan pergeseran konsep dan idealisme antara peribumi tanah jajahan dengan penjajahnya. Untuk meneliti hal ini, teori kesusastraan pascakolonial digunakan sebagai teras kajian. Pada akhirnya ditemukan bagaimana karya sastra berfungsi sebagai medium yang meruntuhkan imperialisme dan kolonialisme Barat di kedua-dua buah negara ini.
Sastra dan Penjajahan: Membaca Karya Pengarang Tersohor Indonesia dan Malaysia
Makalah ini membincangkan hubungan antara sastra dengan penjajahan. Hal ini demikian karena karya sastra telah digunakan oleh pihak penjajah sebagai wahana untuk mewajarkan perlakuan penjajahan mereka ke atas peribumi dan negara jajahannya. Sebagai wacana balas, genre karya sastra bawaan penjajah Barat seperti novel, drama, cerpen dan sajak telah dijadikan alat juga oleh pengarang peribumi untuk menentang penjajahnya. Dengan melihat kepada penjajahan oleh Belanda di Indonesia dan Inggris di Malaysia, maka dua buah cerpen bertemakan politik karya Mochtar Lubis (Indonesia) berjudul “Kuli Kontrak” dan karya Keris Mas (Malaysia) berjudul Penjual Ubat Merdeka” telah dipilih untuk dijadikan materi kajian ini bagi melihat pertembungan dan pergeseran konsep dan idealisme antara peribumi tanah jajahan dengan penjajahnya. Untuk meneliti hal ini, teori kesusastraan pascakolonial digunakan sebagai teras kajian. Pada akhirnya ditemukan bagaimana karya sastra berfungsi sebagai medium yang meruntuhkan imperialisme dan kolonialisme Barat di kedua-dua buah negara ini.
Sastra dan Penjajahan: Membaca Karya Pengarang Tersohor Indonesia dan Malaysia
Rahimah A. Hamid (author)
2016
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Sastra, Kota, dan Sumatera Barat: Perubahan Masyarakat Perkotaan dalam Karya Sastra
DOAJ | 2016
|