A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
PERINGATAN DINI BANJIR BERBASIS DATA HIDROLOGI TELEMETRI DI DAS CITARUM HULU
Kejadian banjir yang sering melanda Dayeuhkolot sudah sangat memprihatinkan, dan berbagai upaya penanggulangan telah dilakukan melalui pendekatan struktural dengan normalisasi sungai, pembuatan tanggul, dan lainlain. Namun upaya tersebut belum memberikan hasil yang maksimal. Pendekatan lainnya yang diusulkan adalah melalui upaya nonstruktural dengan membuat peringatan dini banjir berbasis data hujan telemetri. Diharapkan dengan upaya tersebut dapat meminimalisasi risiko yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam pendekatan dengan peringatan dini banjir berbasis data hujan telemetri tersebut, terlebih dahulu dilakukan analisis untuk mengetahui jeda waktu yang diperlukan oleh awal mulainya hujan sampai ke puncak banjir. Dari hasil analisis yang digunakan diperoleh lamanya waktu jeda antara awal mulai hujan sampai dengan puncak banjir di Nanjung sekitar 11 jam untuk pos hujan Dampit, Ciparay, dan Cipadung dan sekitar 12 jam untuk pos hujan Bandung. Namun untuk daerah Dayeuhkolot diperlukan waktu sekitar 6 jam untuk mencapai waktu puncak banjir dengan menggunakan data hujan Dampit, Ciparay, dan Cipadung, sementara untuk data dari pos hujan Bandung diperlukan waktu sekitar 7 jam. Dengan diketahuinya waktu jeda yang cukup lama tersebut, diharapkan masih memiliki waktu untuk dapat memberikan peringatan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran banjir Dayeuhkolot untuk mengevakuasi semua harta bendanya.
PERINGATAN DINI BANJIR BERBASIS DATA HIDROLOGI TELEMETRI DI DAS CITARUM HULU
Kejadian banjir yang sering melanda Dayeuhkolot sudah sangat memprihatinkan, dan berbagai upaya penanggulangan telah dilakukan melalui pendekatan struktural dengan normalisasi sungai, pembuatan tanggul, dan lainlain. Namun upaya tersebut belum memberikan hasil yang maksimal. Pendekatan lainnya yang diusulkan adalah melalui upaya nonstruktural dengan membuat peringatan dini banjir berbasis data hujan telemetri. Diharapkan dengan upaya tersebut dapat meminimalisasi risiko yang dihadapi oleh masyarakat. Dalam pendekatan dengan peringatan dini banjir berbasis data hujan telemetri tersebut, terlebih dahulu dilakukan analisis untuk mengetahui jeda waktu yang diperlukan oleh awal mulainya hujan sampai ke puncak banjir. Dari hasil analisis yang digunakan diperoleh lamanya waktu jeda antara awal mulai hujan sampai dengan puncak banjir di Nanjung sekitar 11 jam untuk pos hujan Dampit, Ciparay, dan Cipadung dan sekitar 12 jam untuk pos hujan Bandung. Namun untuk daerah Dayeuhkolot diperlukan waktu sekitar 6 jam untuk mencapai waktu puncak banjir dengan menggunakan data hujan Dampit, Ciparay, dan Cipadung, sementara untuk data dari pos hujan Bandung diperlukan waktu sekitar 7 jam. Dengan diketahuinya waktu jeda yang cukup lama tersebut, diharapkan masih memiliki waktu untuk dapat memberikan peringatan kepada masyarakat yang bermukim di sekitar bantaran banjir Dayeuhkolot untuk mengevakuasi semua harta bendanya.
PERINGATAN DINI BANJIR BERBASIS DATA HIDROLOGI TELEMETRI DI DAS CITARUM HULU
Petrus Syariman (author) / Segel Ginting (author)
2017
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
DOAJ | 2017
|Kajian Optimasi Desain Saluran Dalam Rangka Pengendalian Banjir Di Citarum Hulu
DOAJ | 2017
|RANCANG BANGUN PERINGATAN DINI KEBAKARAN RUMAH BERBASIS INTERNET OF THINGS
BASE | 2020
|RANCANG BANGUN PERINGATAN DINI KEBAKARAN RUMAH BERBASIS INTERNET OF THINGS
BASE | 2020
|