A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
ANALISIS KETERSEDIAAN LOKASI PEMUKIMAN BERBASIS MITIGASI LONGSOR
Pertumbuhan penduduk serta keterbatasan lahan untuk permukiman mengakibatkan sebagian masyarakat membangun permukiman pada lokasi rawan bencana. Penelitian ini bertujuan memetakan potensi lokasi permukiman berdasarkan peruntukan ruang serta aman dari ancaman longsor. Metode penelitian dilaksanakan melalui analisis spasial dengan melakukan overlay peta serta pemberian skoring dan pembobotan. Variabel fisik yang digunakan meliputi kemiringan tanah, drainase, erosi, penggunaan lahan, aksesibilitas jalan, aksesibilitas tempat penting dan kerawanan bencana longsor. Prioritas lokasi permukiman ditentukan berdasarkan kesesuaian secara fisik dan ketersediaan lokasi menurut rencana tata ruang wilayah (RTRW). Hasil analisis kesesuaian lokasi secara fisik untuk permukiman di Kecamatan Ngargoyoso menunjukkan terdapat 28,99% area sesuai untuk pemukiman, 38,83% sesuai bersyarat dan 32,18% tidak sesuai. Sementara berdasarkan ketersediaan lokasi untuk permukiman dan kesesuaian dengan RTRW, lokasi yang tersedia untuk permukiman dikelaskan menjadi lokasi tersedia (I) seluas 788,28 Ha dan lokasi tersedia (II) seluas 351,62 Ha. Pemetaan ketersediaan lokasi pemukiman diharapkan mampu memberikan arahan kepada masyarakat agar dapat bermukim pada wilayah aman dari bencana dan sesuai dengan RTRW.
ANALISIS KETERSEDIAAN LOKASI PEMUKIMAN BERBASIS MITIGASI LONGSOR
Pertumbuhan penduduk serta keterbatasan lahan untuk permukiman mengakibatkan sebagian masyarakat membangun permukiman pada lokasi rawan bencana. Penelitian ini bertujuan memetakan potensi lokasi permukiman berdasarkan peruntukan ruang serta aman dari ancaman longsor. Metode penelitian dilaksanakan melalui analisis spasial dengan melakukan overlay peta serta pemberian skoring dan pembobotan. Variabel fisik yang digunakan meliputi kemiringan tanah, drainase, erosi, penggunaan lahan, aksesibilitas jalan, aksesibilitas tempat penting dan kerawanan bencana longsor. Prioritas lokasi permukiman ditentukan berdasarkan kesesuaian secara fisik dan ketersediaan lokasi menurut rencana tata ruang wilayah (RTRW). Hasil analisis kesesuaian lokasi secara fisik untuk permukiman di Kecamatan Ngargoyoso menunjukkan terdapat 28,99% area sesuai untuk pemukiman, 38,83% sesuai bersyarat dan 32,18% tidak sesuai. Sementara berdasarkan ketersediaan lokasi untuk permukiman dan kesesuaian dengan RTRW, lokasi yang tersedia untuk permukiman dikelaskan menjadi lokasi tersedia (I) seluas 788,28 Ha dan lokasi tersedia (II) seluas 351,62 Ha. Pemetaan ketersediaan lokasi pemukiman diharapkan mampu memberikan arahan kepada masyarakat agar dapat bermukim pada wilayah aman dari bencana dan sesuai dengan RTRW.
ANALISIS KETERSEDIAAN LOKASI PEMUKIMAN BERBASIS MITIGASI LONGSOR
Arif Sudarto (author) / Westi Utami (author)
2021
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
BASE | 2020
|Pembangunan Dashboard Lokasi Rawan Tanah Longsor di Indonesia Menggunakan Tableau
BASE | 2018
|Mitigasi dampak kebisingan bandara terhadap kehidupan pemukiman sekitar bandara SSK II Pekanbaru
BASE | 2021
|ANALISIS VS30 LOKASI KECAMATAN SYIAH KUALA DALAM UPAYA MITIGASI BENCANA GEMPA BUMI KOTA BANDA ACEH
DOAJ | 2018
|