A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Permodelan Retak Pada Balok Beton Bertulang Menggunakan Program Bantu Elemen Hingga
Retak yang terjadi pada beton bertulang dapat timbul pada saat pra-konstruksi maupun pada saat pasca konstruksi. Permodelan retak dilakukan untuk mengetahui penyebaran retak pada balok. Model balok mengacu pada penelitian terdahulu yang kemudian disimulasi menggunakan program bantu metode elemen hingga. Model diberi beban dengan jarak 1410 mm dari tepi dan menggunakan perletakan sederhana sejauh 90 mm dari tepi balok. Validasi model menggunakan lendutan saat elastis, dengan beban 120 kN. Model simulasi menunjukan lendutan maksimum 9.42 mm sedangkan teoritis 9.89 mm dengan prosentase 5.1%. Modeling pola retak dilakukan dua cara yaitu lokasi retak tidak ditentukan (model 1) dan lokasi retak ditentukan (model 2). Dalam hal ini, lokasi retak dapat ditentukan berdasarkan hasil running Tensile Damage (DAMAGE T) pada program bantu. Penyebaran retak berdasarkan cara kedua (menentukan lokasi retak) menghasilkan jarak yang mirip dengan persebaran retak ekperimental serta permodelan VCCT (Virtual Crack Closure Technique) analysis yaitu sebesar 15 cm.
Permodelan Retak Pada Balok Beton Bertulang Menggunakan Program Bantu Elemen Hingga
Retak yang terjadi pada beton bertulang dapat timbul pada saat pra-konstruksi maupun pada saat pasca konstruksi. Permodelan retak dilakukan untuk mengetahui penyebaran retak pada balok. Model balok mengacu pada penelitian terdahulu yang kemudian disimulasi menggunakan program bantu metode elemen hingga. Model diberi beban dengan jarak 1410 mm dari tepi dan menggunakan perletakan sederhana sejauh 90 mm dari tepi balok. Validasi model menggunakan lendutan saat elastis, dengan beban 120 kN. Model simulasi menunjukan lendutan maksimum 9.42 mm sedangkan teoritis 9.89 mm dengan prosentase 5.1%. Modeling pola retak dilakukan dua cara yaitu lokasi retak tidak ditentukan (model 1) dan lokasi retak ditentukan (model 2). Dalam hal ini, lokasi retak dapat ditentukan berdasarkan hasil running Tensile Damage (DAMAGE T) pada program bantu. Penyebaran retak berdasarkan cara kedua (menentukan lokasi retak) menghasilkan jarak yang mirip dengan persebaran retak ekperimental serta permodelan VCCT (Virtual Crack Closure Technique) analysis yaitu sebesar 15 cm.
Permodelan Retak Pada Balok Beton Bertulang Menggunakan Program Bantu Elemen Hingga
Winda Tri Wahyuningtyas (author) / Yoga Tilang Pratama (author) / Hernu Suyoso (author) / krisnamurti (author) / Dwi Nurtanto (author)
2021
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
ANALISIS NONLINEAR DINDING GESER BETON BERTULANG MENGGUNAKAN METODE ELEMEN HINGGA
DOAJ | 2017
|Kajian Parametrik Balok Beton Memadat Mandiri Menggunakan Analisis Nonlinier Elemen Hingga
DOAJ | 2021
|