A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
PERKEMBANGAN PEMANFAATAN LAHAN DI KAWASAN SEKITAR BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG
Perkembangan pemanfaatan lahan terbangun yang semakin pesat dapat menimbulkan dampak bagi tata ruang, terutama dengan adanya alih fungsi lahan. Kondisi ini juga terjadi pada kawasan sekitar bandar udara Ahmad Yani Semarang, mengingat dengan adanya pengembangan bandar udara tersebut menyebabkan pergeseran pemanfaatan lahan pada kawasan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana keberadaan pengembangan bandar udara Ahmad Yani Semarang memberikan dampak terhadap pemanfaatan lahan di kawasan sekitar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa perkembangan pemanfaatan lahan tidak terbangun menjadi lahan terbangun di wilayah penelitian semakin bertambah setiap tahunnya sebagaimana pada tahun 2016 luas lahan terbangun berjumlah 60.893 m2. adanya pengembangan bandar udara pada tahun 2017, luasan pemanfaatan lahan terbangun semakin bertambah seperti pada tahun 2017 s/d 2019 bertambah menjadi 247.917 m2. Meningkatnya perkembangan pemanfaatan lahan terbangun perlu adanya penetapan kebijakan pemanfaatan lahan secara khusus oleh Pemerintah Kota Semarang/Dinas Penataan Ruang untuk Kelurahan dengan tingkat nilai daya dukung 0,091 Ha/Jiwa. Sedangkan Kelurahan dibawah ambang batas tingkat daya dukung lahan 0,026 s/d 0,006 juga perlu pengawasan pemanfaatan lahan terbangun agar tidak melebihi ambang batas daya dukung lahan 0,100 Ha/Jiwa. Adapun kesesuaian lahan di wilayah penelitian hanya terdapat satu kategori kesesuaian lahan yaitu sesuai sebagai fungsi budidaya, dengan jumlah keseluruhan 1.691 Ha. Kata kunci: pemanfaatan lahan, daya dukung lahan, kesesuaian lahan, bandar udara The development of the land use built that growing rapidly could makes an impact on spatial planning, especially to the land conversion. This condition also happened to the area around the Ahmad Yani airport in Semarang city, in case that the airport development caused a land use change in the surrounding area. This study aims to see how the presence of the development of Ahmad Yani Airport in Semarang has an impact on land use in the surrounding area. This study uses quantitative descriptive methods. The results of the study found that there was increase of land use development from not built to built up land in the study area for every year, as in 2016 the area of built up land amount of 60,893 m2. With the development of airports in 2017, the area of land use developed has increased as in 2017 to 2019, it has increased to 247,917 m2. Increasing the development of built land use requires the establishment of specific land use policies by the Semarang City Government / Spatial Planning Office for urban village with a carrying capacity value of 0.091 Hectare / Soul. While the urban village below the carrying capacity level of land 0.026 to 0.006 also needs supervision land use so that it does not exceed the threshold of carrying capacity land of 0.100 Hectare / Soul. As for land suitability the study area there is only one land suitability that is suitable as a funcation of culvitation, with a number whole of 1,691 Hectare. Key words: land use, land carrying capacity, land suitability, airport
PERKEMBANGAN PEMANFAATAN LAHAN DI KAWASAN SEKITAR BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG
Perkembangan pemanfaatan lahan terbangun yang semakin pesat dapat menimbulkan dampak bagi tata ruang, terutama dengan adanya alih fungsi lahan. Kondisi ini juga terjadi pada kawasan sekitar bandar udara Ahmad Yani Semarang, mengingat dengan adanya pengembangan bandar udara tersebut menyebabkan pergeseran pemanfaatan lahan pada kawasan sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana keberadaan pengembangan bandar udara Ahmad Yani Semarang memberikan dampak terhadap pemanfaatan lahan di kawasan sekitar. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menemukan bahwa perkembangan pemanfaatan lahan tidak terbangun menjadi lahan terbangun di wilayah penelitian semakin bertambah setiap tahunnya sebagaimana pada tahun 2016 luas lahan terbangun berjumlah 60.893 m2. adanya pengembangan bandar udara pada tahun 2017, luasan pemanfaatan lahan terbangun semakin bertambah seperti pada tahun 2017 s/d 2019 bertambah menjadi 247.917 m2. Meningkatnya perkembangan pemanfaatan lahan terbangun perlu adanya penetapan kebijakan pemanfaatan lahan secara khusus oleh Pemerintah Kota Semarang/Dinas Penataan Ruang untuk Kelurahan dengan tingkat nilai daya dukung 0,091 Ha/Jiwa. Sedangkan Kelurahan dibawah ambang batas tingkat daya dukung lahan 0,026 s/d 0,006 juga perlu pengawasan pemanfaatan lahan terbangun agar tidak melebihi ambang batas daya dukung lahan 0,100 Ha/Jiwa. Adapun kesesuaian lahan di wilayah penelitian hanya terdapat satu kategori kesesuaian lahan yaitu sesuai sebagai fungsi budidaya, dengan jumlah keseluruhan 1.691 Ha. Kata kunci: pemanfaatan lahan, daya dukung lahan, kesesuaian lahan, bandar udara The development of the land use built that growing rapidly could makes an impact on spatial planning, especially to the land conversion. This condition also happened to the area around the Ahmad Yani airport in Semarang city, in case that the airport development caused a land use change in the surrounding area. This study aims to see how the presence of the development of Ahmad Yani Airport in Semarang has an impact on land use in the surrounding area. This study uses quantitative descriptive methods. The results of the study found that there was increase of land use development from not built to built up land in the study area for every year, as in 2016 the area of built up land amount of 60,893 m2. With the development of airports in 2017, the area of land use developed has increased as in 2017 to 2019, it has increased to 247,917 m2. Increasing the development of built land use requires the establishment of specific land use policies by the Semarang City Government / Spatial Planning Office for urban village with a carrying capacity value of 0.091 Hectare / Soul. While the urban village below the carrying capacity level of land 0.026 to 0.006 also needs supervision land use so that it does not exceed the threshold of carrying capacity land of 0.100 Hectare / Soul. As for land suitability the study area there is only one land suitability that is suitable as a funcation of culvitation, with a number whole of 1,691 Hectare. Key words: land use, land carrying capacity, land suitability, airport
PERKEMBANGAN PEMANFAATAN LAHAN DI KAWASAN SEKITAR BANDAR UDARA AHMAD YANI SEMARANG
Iskandar Sillia (author) / Nany Yuliastuti (author)
2020
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Evaluasi Pelayanan Peralatan Keselamatan Penerbangan, Bandar Udara Achmad Yani- Semarang
DOAJ | 2007
|STRATEGI PENGENDALIAN PEMANFAATAN LAHAN SEKITAR KAWASAN KALIMALANG KOTA BEKASI SECARA BERKELANJUTAN
DOAJ | 2021
|