A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
KONSEP IHTIBĀK MENURUT AL-BIQĀ`I DAN FUNGSINYA SEBAGAI METODE UNTUK MENAFSIRKAN AYAT-AYAT ALQURAN
Iḥtibāk termasuk kajian ilmu Badī’. Ilmu Badī’ adalah ilmu yang dapat membantu kita mengetahui cara memperindah perkataan. Di antara bentuk Badī’Lafzi ada yang disebut Iḥtibāk. Tokoh yang menjadi pelopor akan kaidah ini adalah Ibrāhīm Burhān al-Dīn al-Biqā’ī.Tulisaniniakan mengungkap konsep dan fungsi Iḥtibāk menurut al-Biqā’ī dalam tafsir Naz}m al-Durar fī Tanāsub al-Āyāt wa al-Suwar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis data deskripsianalitisdan menggunakan teknik booksurvey.Berdasarkan penelitian ini, diperoleh hasil bahwa menurut al-Biqā’ī Iḥtibāk adalah mendatangkan dua ungkapan, kemudian pada masing-masing dua ungkapan tadi terdapat lafaz yang dibuang supaya ringkas, kemudian lafaz yang disebutkan menjadi petunjuk bagi lafaz yang dibuang. Terdapat delapan cara yang dilakukan oleh Burhān al-Dīn al-Biqā’ī dalam menjelaskan ayat yang termasuk kedalam kajian Iḥtibāk. Sedangkan Fungsi Iḥtibāk menurut al-Biqā’ī yaitu: (1) Memperjelas maksud yang dikandung oleh ayat Alquran (tabyīn), (2) menjadikan sebuah ungkapan singkat dan padat (Ījāz), dan (3) Memperindah ungkapan (tazyīn).
KONSEP IHTIBĀK MENURUT AL-BIQĀ`I DAN FUNGSINYA SEBAGAI METODE UNTUK MENAFSIRKAN AYAT-AYAT ALQURAN
Iḥtibāk termasuk kajian ilmu Badī’. Ilmu Badī’ adalah ilmu yang dapat membantu kita mengetahui cara memperindah perkataan. Di antara bentuk Badī’Lafzi ada yang disebut Iḥtibāk. Tokoh yang menjadi pelopor akan kaidah ini adalah Ibrāhīm Burhān al-Dīn al-Biqā’ī.Tulisaniniakan mengungkap konsep dan fungsi Iḥtibāk menurut al-Biqā’ī dalam tafsir Naz}m al-Durar fī Tanāsub al-Āyāt wa al-Suwar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan jenis data deskripsianalitisdan menggunakan teknik booksurvey.Berdasarkan penelitian ini, diperoleh hasil bahwa menurut al-Biqā’ī Iḥtibāk adalah mendatangkan dua ungkapan, kemudian pada masing-masing dua ungkapan tadi terdapat lafaz yang dibuang supaya ringkas, kemudian lafaz yang disebutkan menjadi petunjuk bagi lafaz yang dibuang. Terdapat delapan cara yang dilakukan oleh Burhān al-Dīn al-Biqā’ī dalam menjelaskan ayat yang termasuk kedalam kajian Iḥtibāk. Sedangkan Fungsi Iḥtibāk menurut al-Biqā’ī yaitu: (1) Memperjelas maksud yang dikandung oleh ayat Alquran (tabyīn), (2) menjadikan sebuah ungkapan singkat dan padat (Ījāz), dan (3) Memperindah ungkapan (tazyīn).
KONSEP IHTIBĀK MENURUT AL-BIQĀ`I DAN FUNGSINYA SEBAGAI METODE UNTUK MENAFSIRKAN AYAT-AYAT ALQURAN
Saepul Kudus (author) / Irwan Abdurrahman (author)
2019
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Konsep Harta Dalam Al-Qur’an: Analisis Konteks Ayat-Ayat Makkiyah dan Madaniyah
DOAJ | 2024
|Pandangan Asysyathibi Terhadap Kedudukan Ayat-ayat Qathy'iy dan Zhanniy Sebagai Sumber Islam
DOAJ | 2013
|