A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Menghadirkan Kepentingan Perempuan dalam Representasi Politik di Indonesia
Tulisan ini mencoba merespons tiga diskursus utama perkembangan studi representasi politik belakangan ini. Pertama, representasi politik tidak akan menghadirkan representasi kepentingan dan identitas secara sempurna, hanya separuh atau sebagian sehingga representasi adalah tentang klaim semata bukan sebuah fakta representasi. Kedua, representasi politik yang demokratis terjadi jika mereka yang kepentingannya dipengaruhi atau tersentuh oleh sebuah keputusan mempunyai kapasitas untuk (terlibat) memengaruhi pembuatan keputusan tersebut. Ketiga, representasi politik dapat dihasilkan dari proses elektoral (pemilu) dan non-elektoral. Proses elektoral menghasilkan representasi politik formal pada ranah jabatan eksekutif dan legislatif di parlemen. Dalam proses non-elektoral representasi politik hadir dalam bentuk gerakan politik oleh kelompok, serikat, komunitas, atau organisasi masyarakat sipil. Dalam konteks praktik representasi politik di Indonesia dan kaitannya dengan isu representasi politik perempuan, tulisan ini melihat praktik representasi politik perempuan di Indonesia dalam ketiga diskursus tersebut, serta menawarkan gagasan dan rekomendasi bagi upaya meningkatkan angka representasi perempuan juga bagi upaya menghadirkan kepentingan perempuan.
Menghadirkan Kepentingan Perempuan dalam Representasi Politik di Indonesia
Tulisan ini mencoba merespons tiga diskursus utama perkembangan studi representasi politik belakangan ini. Pertama, representasi politik tidak akan menghadirkan representasi kepentingan dan identitas secara sempurna, hanya separuh atau sebagian sehingga representasi adalah tentang klaim semata bukan sebuah fakta representasi. Kedua, representasi politik yang demokratis terjadi jika mereka yang kepentingannya dipengaruhi atau tersentuh oleh sebuah keputusan mempunyai kapasitas untuk (terlibat) memengaruhi pembuatan keputusan tersebut. Ketiga, representasi politik dapat dihasilkan dari proses elektoral (pemilu) dan non-elektoral. Proses elektoral menghasilkan representasi politik formal pada ranah jabatan eksekutif dan legislatif di parlemen. Dalam proses non-elektoral representasi politik hadir dalam bentuk gerakan politik oleh kelompok, serikat, komunitas, atau organisasi masyarakat sipil. Dalam konteks praktik representasi politik di Indonesia dan kaitannya dengan isu representasi politik perempuan, tulisan ini melihat praktik representasi politik perempuan di Indonesia dalam ketiga diskursus tersebut, serta menawarkan gagasan dan rekomendasi bagi upaya meningkatkan angka representasi perempuan juga bagi upaya menghadirkan kepentingan perempuan.
Menghadirkan Kepentingan Perempuan dalam Representasi Politik di Indonesia
Dirga Ardiansa (author)
2017
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Kepentingan Politik Kaum Perempuan Dalam Kontestasi BPD Desa Tanjung Merbu Banyuasin Tahun 2019
DOAJ | 2022
|BIDADARI DAN SI PENGGODA REPRESENTASI TOKOH-TOKOH PEREMPUAN DALAM NOVEL STUDENT HIDJO
DOAJ | 2017
|