A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
PENILAIAN PENGARUH PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP KEADAAN GIZI DAN BEBERAPA ASPEK KEADAAN MENTAL ANAK-ANAK PRASEKOLAH DI DESA PINGGIR KOTA BOGOR, INDONESIA
Di Cilibende, desa pinggir Kota Bogor, telah dilakukan penilaian terhadap kelompok eksperimen yang terdiri dari 30 orang anak pra sekolah berumur diantara 1-6 tahun, sebagai peserta Taman Gizi untuk waktu 6 bulan yang dibandingkan dengan kelompok kontrol bukan peserta Taman Gizi. Dasar pemikirannya adalah mendidik para ibu dalam gizi praktis dan sanitasi. Secara aktif mereka diikutsertakan di dalam penyelenggaraan makanan tambahan yang dicampur dengan campuran tempe-ikan-beras.
Setelah dievaluasi dalam jangka waktu 6 bulan dan satu tahun, hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan-perbedaan yang bermakna secara statistik antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Alasan-alasan kegagalan adalah faktor beberapa penyakit infeksi yang saling bertalian, konsumsi makanan yang buruk yang kemudian saling mempengaruhi (kalori dan protein), dan faktor psikologi. Penelitian selanjutnya ditekankan kepada pentingnya faktor-faktor lingkungan terhadap anak.
Supaya inteligensia berkembang dan bekerja pada tingkat yang optimal, tindakan perbaikan dan pencegahan seharusnya dimulai pada waktu perkembangan yang sedini mungkin.
PENILAIAN PENGARUH PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP KEADAAN GIZI DAN BEBERAPA ASPEK KEADAAN MENTAL ANAK-ANAK PRASEKOLAH DI DESA PINGGIR KOTA BOGOR, INDONESIA
Di Cilibende, desa pinggir Kota Bogor, telah dilakukan penilaian terhadap kelompok eksperimen yang terdiri dari 30 orang anak pra sekolah berumur diantara 1-6 tahun, sebagai peserta Taman Gizi untuk waktu 6 bulan yang dibandingkan dengan kelompok kontrol bukan peserta Taman Gizi. Dasar pemikirannya adalah mendidik para ibu dalam gizi praktis dan sanitasi. Secara aktif mereka diikutsertakan di dalam penyelenggaraan makanan tambahan yang dicampur dengan campuran tempe-ikan-beras.
Setelah dievaluasi dalam jangka waktu 6 bulan dan satu tahun, hasilnya menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan-perbedaan yang bermakna secara statistik antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
Alasan-alasan kegagalan adalah faktor beberapa penyakit infeksi yang saling bertalian, konsumsi makanan yang buruk yang kemudian saling mempengaruhi (kalori dan protein), dan faktor psikologi. Penelitian selanjutnya ditekankan kepada pentingnya faktor-faktor lingkungan terhadap anak.
Supaya inteligensia berkembang dan bekerja pada tingkat yang optimal, tindakan perbaikan dan pencegahan seharusnya dimulai pada waktu perkembangan yang sedini mungkin.
PENILAIAN PENGARUH PROGRAM PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN TERHADAP KEADAAN GIZI DAN BEBERAPA ASPEK KEADAAN MENTAL ANAK-ANAK PRASEKOLAH DI DESA PINGGIR KOTA BOGOR, INDONESIA
Dradjat D. Prawiranegara (author) / S. Hasnah Soetedjo (author) / Jahja K. Husaini (author) / Djokosusanto Djokosusanto (author) / Husaini Husaini (author) / Darwin Karyadi (author) / S. Soewondo (author)
2012
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
KEADAAN GIZI ANAK BALITA DI DAERAH UPGK YANG BAIK: Studi Kasus di Tujuh Desa di Lima Provinsi
| DOAJ | 2012
POLA MENYUSUI DAN PEMBERIAN MAKANAN PADA ANAK BALITA PENDERITA GIZI BURUK DI WILAYAH BOGOR
| DOAJ | 2012
| British Library Conference Proceedings | 1995