A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Prediksi Aliran Kas Berdasarkan Laba Fungsional dan Aliran Kas Kelambanan: Komparasi antara US dan Indonesia
Pengklasifikasian negara menjadi negara maju vs negara berkembang, pasar modal mapan vs pasar modal baru tumbuh, budaya individualistik vs kolektifistik; US vs. non-US; common law vs. civil law, dan lain sebagainya, telah mendorong banyak perhatian untuk melakukan riset dan membandingkan berbagai aspek dari negara-negara tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan laba fungsional dan aliran kas kelambanan (CFt-n) dalam menjelaskan dan memprediksi aliran kasa masa depan, dan membandingkan kemampuan tersebut antara negara US dan Indonesia. Penelitian ini juga merupakan perluasan dari penelitian yang dilakukan oleh Narsa (2008) yang menguji kemampuan laba fungsional di Indonesia. Dengan menggunakan data panel perioda 2001-2008, penelitian ini menemukan bahwa laba kotor memiliki kemampuan prediksi paling kuat dalam menjelaskan dan memprediksi aliran kas masa depan dibandingkan dengan laba lainnya untuk konteks di Indonesia, tetapi untuk di US adalah laba bersih. Kemampuan laba fungsional dan aliran kas kelambanan ditemukan berbeda antara perusahaan-perusahaan di Indonesia dan US. Oleh karena itu, jika investor ingin memprediksi aliran kas masa depan, maka akan lebih akurat jika menggunakan komponen laba kotor untuk di Indonesia dan komponen laba bersih untuk di US.
Prediksi Aliran Kas Berdasarkan Laba Fungsional dan Aliran Kas Kelambanan: Komparasi antara US dan Indonesia
Pengklasifikasian negara menjadi negara maju vs negara berkembang, pasar modal mapan vs pasar modal baru tumbuh, budaya individualistik vs kolektifistik; US vs. non-US; common law vs. civil law, dan lain sebagainya, telah mendorong banyak perhatian untuk melakukan riset dan membandingkan berbagai aspek dari negara-negara tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji kemampuan laba fungsional dan aliran kas kelambanan (CFt-n) dalam menjelaskan dan memprediksi aliran kasa masa depan, dan membandingkan kemampuan tersebut antara negara US dan Indonesia. Penelitian ini juga merupakan perluasan dari penelitian yang dilakukan oleh Narsa (2008) yang menguji kemampuan laba fungsional di Indonesia. Dengan menggunakan data panel perioda 2001-2008, penelitian ini menemukan bahwa laba kotor memiliki kemampuan prediksi paling kuat dalam menjelaskan dan memprediksi aliran kas masa depan dibandingkan dengan laba lainnya untuk konteks di Indonesia, tetapi untuk di US adalah laba bersih. Kemampuan laba fungsional dan aliran kas kelambanan ditemukan berbeda antara perusahaan-perusahaan di Indonesia dan US. Oleh karena itu, jika investor ingin memprediksi aliran kas masa depan, maka akan lebih akurat jika menggunakan komponen laba kotor untuk di Indonesia dan komponen laba bersih untuk di US.
Prediksi Aliran Kas Berdasarkan Laba Fungsional dan Aliran Kas Kelambanan: Komparasi antara US dan Indonesia
I Made Narsa (author)
2011
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
KOMPARASI MODEL NUMERIK DAN FISIK PADA BANGUNAN PELIMPAH ALIRAN BEBAS DAN TERKONTROL
DOAJ | 2022
|Prediksi Jangka Pendek Debit Aliran Irigasi Seluma dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan
DOAJ | 2017
|DOAJ | 2023
|Kajian Hubungan Antara Debit Berubah dengan Tinggi Muka Air dan Kecepatan Aliran
DOAJ | 2009
|Prediksi Jangka Pendek Debit Aliran Irigasi Seluma dengan Menggunakan Jaringan Syaraf Tiruan
DOAJ | 2009
|