A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
SIX SIGMA DMAIC SEBAGAI METODE PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KURSI PADA UKM
Penelitian dilakukan untuk mengetahui kemampuan proses berdasarkan produk cacat dengan pendekatan metode six sigma DMAIC kemudian untuk mengetahui usulan penerapan pengendalian kualitas dengan mengalisis penyebab cacat pada proses produksi kursi kemudian mengupayakan perbaikan berkesinambungan dengan konsep 5W+1H, Tahap define akan menetukan objek penelitian yang memiliki tingkat defect tertinggi berdasarkan voice of costumer (VOC), Pada tahap Measure menemukan jenis cacat yang dominan terjadi pada setiap proses dengan menggunakan pareto diagram untuk mengetahui penyimpangan produksi tertinggi, kemudian mengukur DPMO (DefectPer Million Opportunities) yang dikonversikan kedalam tingkat sigma.Pada tahap analyze akan menganalisis CTQ dengan Pareto Diagram untuk menganalisis sumber masalah dengan fishbone diagram. Pada tahap improve membuat usulan perbaikan dengan metode 5W+1H. dari pengolahan data didapat nilai DPMO sebesar. Saat ini perusahaan berada pada tingkat 3.31-sigma dengan CTQ (Critical of Quality) adalah jenis cacat kursi lecet dan penyok, ukuran tidak standar dan jahitan tidak rapi.Dari hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa penyebab utama kecacatan adalah faktor manusia dan berdasarkan analisis 5W+1H maka kebijakan utama yang harus di lakukan oleh pihak perusahaan yaitu pengawasan atau kontrol dengan pembuatan SOP dan adanya training untuk meningkatkan kompetensi operator
SIX SIGMA DMAIC SEBAGAI METODE PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KURSI PADA UKM
Penelitian dilakukan untuk mengetahui kemampuan proses berdasarkan produk cacat dengan pendekatan metode six sigma DMAIC kemudian untuk mengetahui usulan penerapan pengendalian kualitas dengan mengalisis penyebab cacat pada proses produksi kursi kemudian mengupayakan perbaikan berkesinambungan dengan konsep 5W+1H, Tahap define akan menetukan objek penelitian yang memiliki tingkat defect tertinggi berdasarkan voice of costumer (VOC), Pada tahap Measure menemukan jenis cacat yang dominan terjadi pada setiap proses dengan menggunakan pareto diagram untuk mengetahui penyimpangan produksi tertinggi, kemudian mengukur DPMO (DefectPer Million Opportunities) yang dikonversikan kedalam tingkat sigma.Pada tahap analyze akan menganalisis CTQ dengan Pareto Diagram untuk menganalisis sumber masalah dengan fishbone diagram. Pada tahap improve membuat usulan perbaikan dengan metode 5W+1H. dari pengolahan data didapat nilai DPMO sebesar. Saat ini perusahaan berada pada tingkat 3.31-sigma dengan CTQ (Critical of Quality) adalah jenis cacat kursi lecet dan penyok, ukuran tidak standar dan jahitan tidak rapi.Dari hasil analisis maka dapat disimpulkan bahwa penyebab utama kecacatan adalah faktor manusia dan berdasarkan analisis 5W+1H maka kebijakan utama yang harus di lakukan oleh pihak perusahaan yaitu pengawasan atau kontrol dengan pembuatan SOP dan adanya training untuk meningkatkan kompetensi operator
SIX SIGMA DMAIC SEBAGAI METODE PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK KURSI PADA UKM
Fandi Ahmad (author)
2019
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
ctq , dpmo , six sigma , dmaic , 5w+1h , Technology , T , Industrial engineering. Management engineering , T55.4-60.8
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Analisis Pengendalian Kualitas Air Sungai Dengan Penerapan Metode Six Sigma (DMAIC)
DOAJ | 2024
|