A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Sistem Pendukung Keputusan Prioritas Perbaikan Gedung Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process Dan Profile Matching
Gedung bertingkat memiliki banyak sub elemen, elemen, sub komponen dan komponen di tiap bagian struktur, arsitektur, dan utilitasnya. Kerna kompleksnya elemen dan sub elemen di dalam bangunan gedung bertingkat, sehingga diperlukan rencana kegiatan dan mekanisme yang terencana untuk menentukan prioritas perbaikan. Penelitian ini mengkaji implementasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk menentukan prioritas perbaikan gedung berdasarkan aspek kerusakan pada sub elemen, elemen, dan komponen. Metode SPK yang digunakan yaitu Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Profile Matching. Metode AHP digunakan untuk menentukan priority vector atau bobot prioritas sub elemen, elemen, dan komponen, sedangkan Profile Matching digunakan untuk menentukan perangkingan gedung yang menjadi prioritas perbaikan berdasarkan pengukuran volume kerusakan, jenis kerusakan, nilai pengurang dan faktor koreksi serta nilai Skala Indeks Kondisi Mckay pada sub elemen, elemen dan komponen gedung. Berdasarkan hasil proses Profile Matching, didapatkan nilai total aspek struktur gedung 1 yaitu 1,05, gedung 2 yaitu 1,5, dan gedung 3 yaitu 0,75, untuk nilai total aspek struktur gedung 1 yaitu 1,40, gedung 2 yaitu 1,20 dan gedung 3 yaitu 1,50, sedangkan nilai total aspek utilitas gedung 1 yaitu gedung 1 yaitu 0, gedung 2 yaitu 1,5, dan gedung 3 yaitu 0. Sehingga berdasarkan persamaan 10, diperoleh rangking prioritas pertama perbaikan gedung yaitu gedung 2 dengan nilai 1,36, prioritas kedua yaitu gedung 1 dengan nilai 1,05, dan prioritas ketiga adalah gedung 3 dengan nilai 0,98.
Sistem Pendukung Keputusan Prioritas Perbaikan Gedung Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process Dan Profile Matching
Gedung bertingkat memiliki banyak sub elemen, elemen, sub komponen dan komponen di tiap bagian struktur, arsitektur, dan utilitasnya. Kerna kompleksnya elemen dan sub elemen di dalam bangunan gedung bertingkat, sehingga diperlukan rencana kegiatan dan mekanisme yang terencana untuk menentukan prioritas perbaikan. Penelitian ini mengkaji implementasi Sistem Pendukung Keputusan (SPK) untuk menentukan prioritas perbaikan gedung berdasarkan aspek kerusakan pada sub elemen, elemen, dan komponen. Metode SPK yang digunakan yaitu Analytic Hierarchy Process (AHP) dan Profile Matching. Metode AHP digunakan untuk menentukan priority vector atau bobot prioritas sub elemen, elemen, dan komponen, sedangkan Profile Matching digunakan untuk menentukan perangkingan gedung yang menjadi prioritas perbaikan berdasarkan pengukuran volume kerusakan, jenis kerusakan, nilai pengurang dan faktor koreksi serta nilai Skala Indeks Kondisi Mckay pada sub elemen, elemen dan komponen gedung. Berdasarkan hasil proses Profile Matching, didapatkan nilai total aspek struktur gedung 1 yaitu 1,05, gedung 2 yaitu 1,5, dan gedung 3 yaitu 0,75, untuk nilai total aspek struktur gedung 1 yaitu 1,40, gedung 2 yaitu 1,20 dan gedung 3 yaitu 1,50, sedangkan nilai total aspek utilitas gedung 1 yaitu gedung 1 yaitu 0, gedung 2 yaitu 1,5, dan gedung 3 yaitu 0. Sehingga berdasarkan persamaan 10, diperoleh rangking prioritas pertama perbaikan gedung yaitu gedung 2 dengan nilai 1,36, prioritas kedua yaitu gedung 1 dengan nilai 1,05, dan prioritas ketiga adalah gedung 3 dengan nilai 0,98.
Sistem Pendukung Keputusan Prioritas Perbaikan Gedung Menggunakan Metode Analytic Hierarchy Process Dan Profile Matching
Muhammad Hamka (author) / Harjono (author)
2019
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Rumah di Kawasan Cepu Menggunakan Analytical Hierarchy Process
BASE | 2019
|