A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Kajian Biodesinfektan Dari Ekstrak Sentigi (Pemphis acidula) Sebagai Alternatif Pengganti Klorin Dalam Industri Pengolahan Udang
Sentigi (Pemphis acidula) merupakan tanaman obat tradisional yang berasosiasi dengan mangrove. Kulit batangnya digunakan sebagai obat sariawan oleh penduduk Pulau Pari. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas ekstrak sentigi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Vibrio carchariae. Penelitian juga melaporkan Lethal Concentration 50 (LC50) ekstrak metanol terhadap Artemia salina dan efektivitas ekstrak dalam mereduksi jumlah bakteri pada udang. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak metanol kulit batang sentigi dengan rendemen sebesar 15,9% dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus, E. coli dan V. carchariae. Pada konsentrasi antara 50‑60 ppm, esktrak metanol sentigi dapat menghambat pertumbuhan bakteri setara dengan penggunaan klorin (Ca(OCl)2) 10 ppm. Ekstrak metanol sentigi memiliki toksisistas yang rendah terhadap Arternia salina dengan LC50 (24 jam) sebesar 94 ppm. Konsentrasi efektif penggunaan esktrak sentigi sebagai bahan desinfektan pengganti klorin adalah 50‑60 ppm. Penelitian lanjut sedang dilakukan untuk mengidentifikasi (struktur elusidasi) bahan antibakteri yang dikandung ekstrak metanol sentigi.
Kajian Biodesinfektan Dari Ekstrak Sentigi (Pemphis acidula) Sebagai Alternatif Pengganti Klorin Dalam Industri Pengolahan Udang
Sentigi (Pemphis acidula) merupakan tanaman obat tradisional yang berasosiasi dengan mangrove. Kulit batangnya digunakan sebagai obat sariawan oleh penduduk Pulau Pari. Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas ekstrak sentigi dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus aureus, Escherichia coli dan Vibrio carchariae. Penelitian juga melaporkan Lethal Concentration 50 (LC50) ekstrak metanol terhadap Artemia salina dan efektivitas ekstrak dalam mereduksi jumlah bakteri pada udang. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak metanol kulit batang sentigi dengan rendemen sebesar 15,9% dapat menghambat pertumbuhan bakteri S. aureus, E. coli dan V. carchariae. Pada konsentrasi antara 50‑60 ppm, esktrak metanol sentigi dapat menghambat pertumbuhan bakteri setara dengan penggunaan klorin (Ca(OCl)2) 10 ppm. Ekstrak metanol sentigi memiliki toksisistas yang rendah terhadap Arternia salina dengan LC50 (24 jam) sebesar 94 ppm. Konsentrasi efektif penggunaan esktrak sentigi sebagai bahan desinfektan pengganti klorin adalah 50‑60 ppm. Penelitian lanjut sedang dilakukan untuk mengidentifikasi (struktur elusidasi) bahan antibakteri yang dikandung ekstrak metanol sentigi.
Kajian Biodesinfektan Dari Ekstrak Sentigi (Pemphis acidula) Sebagai Alternatif Pengganti Klorin Dalam Industri Pengolahan Udang
Linawati Hardjito (author) / Dohami Wina Harianja (author)
2007
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
BETON TULANGAN BAMBU SEBAGAI ALTERNATIF PENGGANTI BALOK DAN KASAU DARI KAYU
BASE | 2009
|Kajian Pengembangan Industri Pengolahan Perikanan Dalam Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kabupaten Pati
DOAJ | 2018
|