A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kampung Warna-warni Teluk Seribu kota Balikpapan
Pertumbuhan dan perkembangan kota merupakan salah satu faktor pendorong munculnya permukiman kumuh di wilayah perkotaan. Permukiman kumuh biasanya terletak di pinggiran kota, seperti yang terlihat di kota Balikpapan dimana permukiman tersebut lebih dikenal dengan sebutan ‘Kampung Nelayan’. Hal serupa juga terjadi di kota-kota besar di Indonesia, sehingga Pemerintah merumuskan program dan kebijakan yang berpedoman pada Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang menjelaskan bahwa “Penanganan permukiman kumuh wajib dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan atau setiap orang”. Oleh karena itu untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup yang lebih baik maka diperlukan partisipasi masyarakat secara aktif dalam membangun permukiman layak huni yang berkelanjutan. Salah satunya dapat dibuktikan melalui penelitian di Kampung Nelayan Warna-warni Teluk Seribu Balikpapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai peran masyarakat dan kendala yang dihadapi dalam membangun Kampung Nelayan Warna-warni Teluk Seribu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan, serta dokumen yang terkait. Hasil dari penelitian menunjukkan keberhasilan peran masyarakat dalam membangun Kampung Nelayan Warna-warni Teluk Seribu menjadi salah satu objek wisata di kota Balikpapan yang berdampak pada peningkatan perekonomian bagi warga lokal dan kota Balikpapan. © 2018 Rilia Rigina Mahagarmitha
Partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kampung Warna-warni Teluk Seribu kota Balikpapan
Pertumbuhan dan perkembangan kota merupakan salah satu faktor pendorong munculnya permukiman kumuh di wilayah perkotaan. Permukiman kumuh biasanya terletak di pinggiran kota, seperti yang terlihat di kota Balikpapan dimana permukiman tersebut lebih dikenal dengan sebutan ‘Kampung Nelayan’. Hal serupa juga terjadi di kota-kota besar di Indonesia, sehingga Pemerintah merumuskan program dan kebijakan yang berpedoman pada Undang-undang Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang menjelaskan bahwa “Penanganan permukiman kumuh wajib dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah dan atau setiap orang”. Oleh karena itu untuk meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup yang lebih baik maka diperlukan partisipasi masyarakat secara aktif dalam membangun permukiman layak huni yang berkelanjutan. Salah satunya dapat dibuktikan melalui penelitian di Kampung Nelayan Warna-warni Teluk Seribu Balikpapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui lebih dalam mengenai peran masyarakat dan kendala yang dihadapi dalam membangun Kampung Nelayan Warna-warni Teluk Seribu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif melalui observasi, wawancara, studi kepustakaan, serta dokumen yang terkait. Hasil dari penelitian menunjukkan keberhasilan peran masyarakat dalam membangun Kampung Nelayan Warna-warni Teluk Seribu menjadi salah satu objek wisata di kota Balikpapan yang berdampak pada peningkatan perekonomian bagi warga lokal dan kota Balikpapan. © 2018 Rilia Rigina Mahagarmitha
Partisipasi masyarakat dalam mewujudkan kampung Warna-warni Teluk Seribu kota Balikpapan
Rilia Rigina Mahagarmitha (author)
2018
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH PANTAI TELUK PENYU CILACAP
BASE | 2021
|DOAJ | 2024
|PERSEPSI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS PARTISIPASI MASYARAKAT DI KOTA SURABAYA
BASE | 2015
|