A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
MODEL KOMUNIKASI PERKAWINAN JARAK JAUH
Komunikasi pasangan suami istri jarak jauh pada penelitian ini dilatarbelakangi karena keunikan dari pasangan suami istri yang seharusnya hidup dalam satu tempat tinggal yang sama tetapi harus terpisah ruang dan waktu. Selain itu tidak semua pasangan suami dan istri mampu menjalani pernikahan jarak jauh dan bisa mempertahankan pernikahannya sampai saat ini.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui latarbelakang melakukan komunikasi pada pasangan suami istri jarak jauh; (2) mengetahui makna keharmonisan bagi pasangan suami istri yang melakukan komunikasi jarak jauh; (3) mengetahui pengalaman komunikasi bermedia pada pasangan suami istri jarak jauh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dari informan didapatkan dari enam pasangan suami istri yang melakukan komunikasi jarak jauh dengan menggunakan teknik pengamatan non partisipan dan wawancara mendalam.Hasil penelitian ini menujukkan bahwa (1) latarbelakang melakukan komunikasi pasangan suami istri jarak jauh tediri dari beberapa aspek: a. Jodoh, b. Tugas belajar, c. Penempatan tugas kerja, d. Tuntutan ekonomi; (2) Makna keharmonisan terdiri dari beberapa aspek: a. Saling percaya, b. Keterbukaan, c. Pengertian, d. Perhatian, e. Berpikir positif, f. Saling komunikasi, g. Menghargai, h. Memecahkan masalah; (3) Pengalaman komunikasi bermedia pasangan suami istri jarak jauh. Pengalaman komunikasi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu a. Komunikasi bermedia (telepon, skype, bbm/sms), b. Rutinitas komunikasi (pagi, siang, malam), c. Kendala komunikasi (sinyal, biaya dan waktu). DOI: 10.24198/jkk.vol4n1.10
MODEL KOMUNIKASI PERKAWINAN JARAK JAUH
Komunikasi pasangan suami istri jarak jauh pada penelitian ini dilatarbelakangi karena keunikan dari pasangan suami istri yang seharusnya hidup dalam satu tempat tinggal yang sama tetapi harus terpisah ruang dan waktu. Selain itu tidak semua pasangan suami dan istri mampu menjalani pernikahan jarak jauh dan bisa mempertahankan pernikahannya sampai saat ini.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk (1) mengetahui latarbelakang melakukan komunikasi pada pasangan suami istri jarak jauh; (2) mengetahui makna keharmonisan bagi pasangan suami istri yang melakukan komunikasi jarak jauh; (3) mengetahui pengalaman komunikasi bermedia pada pasangan suami istri jarak jauh. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dari informan didapatkan dari enam pasangan suami istri yang melakukan komunikasi jarak jauh dengan menggunakan teknik pengamatan non partisipan dan wawancara mendalam.Hasil penelitian ini menujukkan bahwa (1) latarbelakang melakukan komunikasi pasangan suami istri jarak jauh tediri dari beberapa aspek: a. Jodoh, b. Tugas belajar, c. Penempatan tugas kerja, d. Tuntutan ekonomi; (2) Makna keharmonisan terdiri dari beberapa aspek: a. Saling percaya, b. Keterbukaan, c. Pengertian, d. Perhatian, e. Berpikir positif, f. Saling komunikasi, g. Menghargai, h. Memecahkan masalah; (3) Pengalaman komunikasi bermedia pasangan suami istri jarak jauh. Pengalaman komunikasi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu a. Komunikasi bermedia (telepon, skype, bbm/sms), b. Rutinitas komunikasi (pagi, siang, malam), c. Kendala komunikasi (sinyal, biaya dan waktu). DOI: 10.24198/jkk.vol4n1.10
MODEL KOMUNIKASI PERKAWINAN JARAK JAUH
Arina Rubyasih (author)
2016
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
INTEGRASI PENDIDIKAN KARAKTER DALAM PEMBELAJARAN JARAK JAUH BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
DOAJ | 2020
|Problematika Pengelolaan Mata Kuliah Berpraktek dalam Sistem Pendidikan dan Pengajaran Jarak Jauh
BASE | 2020
|