A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Validasi Metode dan Penentuan Kadar Asam Salisilat Bedak Tabur dari Pasar Majalaya
Bedak Salisil adalah bedak yang mengandung asam salisilat sebagai zat aktifnya. Bedak ini pada umumnya digunakan untuk menghilangkan keluhan gatal-gatal yang disebabkan oleh biang keringat, dan gangguan kulit lainnya. Kadar asam salisilat dalam bedak tidak boleh lebih dari 2% berdasarkan peraturan Badan POM. Tujuan penelitian ini adalah melakukan validasi metode dan menentukan kadar asam salisilat dalam sediaan kosmetika bedak tabur berlabel (bermerk) dan non label (tanpa merk) menggunakan metode spektrofotometri UV. Hasil penelitian menunjukkan kurva kalibrasi linier dengan persamaan regresi y= 0,029x + 0,038 dan koefisien korelasi (r) sebesar 0,999. Persen perolehan kembali asam salisilat dalam sampel simulasi mempunyai rentang 91,28% - 96,71%. Koefisien variasi dalam hari sebesar 0,26%, sedangkan dalam antar hari nilai koefisien variasi adalah 0,25%, 0,33% and 0,26%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji validitas yang dilakukan menunjukkan bahwa metode spektrofotometri uv vis telah memenuhi persyaratan validasi. Enam sampel kosmetik bedak tabur yang dianalisis mengandung asam salisilat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar asam salisilat dalam produk kosmetik tidak melebihi batas maksimal dan aman untuk digunakan. Kadar asam salisilat yang diperoleh pada tiga sampel berlabel adalah 1,66%, 0,50% dan 0,19%. Kadar asam salisilat pada tiga sampel non label adalah 0,15%, 0,19% dan 0,09%.
Validasi Metode dan Penentuan Kadar Asam Salisilat Bedak Tabur dari Pasar Majalaya
Bedak Salisil adalah bedak yang mengandung asam salisilat sebagai zat aktifnya. Bedak ini pada umumnya digunakan untuk menghilangkan keluhan gatal-gatal yang disebabkan oleh biang keringat, dan gangguan kulit lainnya. Kadar asam salisilat dalam bedak tidak boleh lebih dari 2% berdasarkan peraturan Badan POM. Tujuan penelitian ini adalah melakukan validasi metode dan menentukan kadar asam salisilat dalam sediaan kosmetika bedak tabur berlabel (bermerk) dan non label (tanpa merk) menggunakan metode spektrofotometri UV. Hasil penelitian menunjukkan kurva kalibrasi linier dengan persamaan regresi y= 0,029x + 0,038 dan koefisien korelasi (r) sebesar 0,999. Persen perolehan kembali asam salisilat dalam sampel simulasi mempunyai rentang 91,28% - 96,71%. Koefisien variasi dalam hari sebesar 0,26%, sedangkan dalam antar hari nilai koefisien variasi adalah 0,25%, 0,33% and 0,26%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa uji validitas yang dilakukan menunjukkan bahwa metode spektrofotometri uv vis telah memenuhi persyaratan validasi. Enam sampel kosmetik bedak tabur yang dianalisis mengandung asam salisilat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar asam salisilat dalam produk kosmetik tidak melebihi batas maksimal dan aman untuk digunakan. Kadar asam salisilat yang diperoleh pada tiga sampel berlabel adalah 1,66%, 0,50% dan 0,19%. Kadar asam salisilat pada tiga sampel non label adalah 0,15%, 0,19% dan 0,09%.
Validasi Metode dan Penentuan Kadar Asam Salisilat Bedak Tabur dari Pasar Majalaya
Fenti Fatmawati (author) / Lina Herlina (author)
2017
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Validasi Metode Spektrofotometri UV Untuk Penetapan Kadar Kolkisin Dalam Infus Kembang Sungsang
BASE | 2021
|ANALISIS PENENTUAN LOKASI PEMBANGUNAN PASAR INDUK KABUPATEN BADUNG DARI ASPEK TRANSPORTASI
DOAJ | 2023
|