A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Revitalisasi Embung Loku Jangi Dan Alternatif Sumber Air Baku Kota Waibakul, Kabupaten Sumba Tengah, NTT
Embung Loku Jangi di Kabupaten Sumba Tengah selesai dibangun tahun 1997 hanya berfungsi beberapa tahun karena terjadi kebocoran dengan ditemukannya beberapa luweng di dasar reservoir. Setelah selesai direhabilitasi tahun 2009 juga hanya berfungsi beberapa tahun. Saat ini air tidak bertahan lama dalam reservoir tetapi air dapat bertahan pada level dead storage memberi indikasi adanya kebocoran pada tampungan volume efektif. Terbentuknya luweng pada dasar reservoir dan ditemukannya luweng pada daerah aliran sungai menandakan bahwa embung Loku Jangi dibangun di atas batugamping dengan bentang alam karst. Batugamping pada bentang alam karst mudah larut membentuk alur larut rembesan yang kemudian membentuk sistem sungai bawah tanah. Analisis kasar potensi air dari DAS Loku Jangi cukup menyediakan air selama 6-7 bulan yang jika dengan pengaturan operasi pintu air, dirasa cukup untuk mengairi sekali musim tanam padi dan semusim tanam palawija. Dari potensi airnya embung Loku Jangi masih sangat layak untuk direvitalisasi. Lapisan kedap dasar reservoir harusnya menghalangi kontaknya air dengan batugamping, direkomendasikan penggunaan geosintetik, yang menutup seluruh permukaan dasar reservoir. Geomembran yang digunakan harus tahan gaya tarik dan gaya regang, tahan tusukan dan tahan lama. Sumber air sekitar embung yaitu luweng Waipagaji dan Sungai Pamalar tidak bisa jadi suplesi embung Loku Jangi, tetapi untuk penyediaan air baku yang terpisah dari sistem embung Loku Jangi
Revitalisasi Embung Loku Jangi Dan Alternatif Sumber Air Baku Kota Waibakul, Kabupaten Sumba Tengah, NTT
Embung Loku Jangi di Kabupaten Sumba Tengah selesai dibangun tahun 1997 hanya berfungsi beberapa tahun karena terjadi kebocoran dengan ditemukannya beberapa luweng di dasar reservoir. Setelah selesai direhabilitasi tahun 2009 juga hanya berfungsi beberapa tahun. Saat ini air tidak bertahan lama dalam reservoir tetapi air dapat bertahan pada level dead storage memberi indikasi adanya kebocoran pada tampungan volume efektif. Terbentuknya luweng pada dasar reservoir dan ditemukannya luweng pada daerah aliran sungai menandakan bahwa embung Loku Jangi dibangun di atas batugamping dengan bentang alam karst. Batugamping pada bentang alam karst mudah larut membentuk alur larut rembesan yang kemudian membentuk sistem sungai bawah tanah. Analisis kasar potensi air dari DAS Loku Jangi cukup menyediakan air selama 6-7 bulan yang jika dengan pengaturan operasi pintu air, dirasa cukup untuk mengairi sekali musim tanam padi dan semusim tanam palawija. Dari potensi airnya embung Loku Jangi masih sangat layak untuk direvitalisasi. Lapisan kedap dasar reservoir harusnya menghalangi kontaknya air dengan batugamping, direkomendasikan penggunaan geosintetik, yang menutup seluruh permukaan dasar reservoir. Geomembran yang digunakan harus tahan gaya tarik dan gaya regang, tahan tusukan dan tahan lama. Sumber air sekitar embung yaitu luweng Waipagaji dan Sungai Pamalar tidak bisa jadi suplesi embung Loku Jangi, tetapi untuk penyediaan air baku yang terpisah dari sistem embung Loku Jangi
Revitalisasi Embung Loku Jangi Dan Alternatif Sumber Air Baku Kota Waibakul, Kabupaten Sumba Tengah, NTT
Wawan Hermawan (author) / Deny Ramdhany (author) / Maria Asunta Hana P (author)
2018
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
REVITALISASI KAWASAN BERSEJARAH SEBAGAI WARISAN BUDAYA DI KOTA WATAMPONE KABUPATEN BONE
DOAJ | 2015
|ANALISA KELAYAKAN RENCANA PEMBANGUNAN SARANA PENYEDIAAN AIR BAKU DEMPO TENGAH KOTA PAGARALAM
BASE | 2018
|