A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Menguak Dimensi Sufistik dalam Interpretasi Al-Qur'an
Pada awalnya Islam tidak mengenal ilmu dan gerakan mistik atau batin, Nabi Muhammad membawa al-Qur'an yang mengajarkan bahwa Allah itu pembuat undang-undang dan memerintahkan manusia untuk melaksanakan aturan perundangg-undangan tersebut. Seiring dengan meluasnya Ekpansi Islam dan pemeluknya semakin lama semakin banyak sehingga terjadi pengaruh-pengaruh luar salah satunya adalah mistik. Dinamika a/iran mistik (tasawuf) selalu mengalami pasang surut dalam tradisi pengkajian ai Qur'an seiring perkembangan dan kemajuan zaman pada saat sekarang ini, namun keberadaannya tetap menjadi kewaspadaan kita bersama karena a/iran ini selalu berusaha mencari tempat berpijaknya yaitu teks ayat-ayat al-Our'an yang dijadikan sebagai landasan utama dari ajarannya. Pengikut a/iran ini seringkali menjadikan al-Our'an sebagai ai-Makhtutat atau dasar pijakan yang akan mereka tempuh. Mereka berpikir bahwa disamping dalil berupa teks lahir ayat terkandung substansi makna yang lebih dalam lagi yaitu makna batin yang tersembunyi disebalik teks tersebut Tulisan yang sederhana ini mengajak kita kembali menumpukan perhatian kita untuk tetap serius mewaspadai kebetadaan interpretasi al Qur 'an dengan pola sufistik yang menyimpang
Menguak Dimensi Sufistik dalam Interpretasi Al-Qur'an
Pada awalnya Islam tidak mengenal ilmu dan gerakan mistik atau batin, Nabi Muhammad membawa al-Qur'an yang mengajarkan bahwa Allah itu pembuat undang-undang dan memerintahkan manusia untuk melaksanakan aturan perundangg-undangan tersebut. Seiring dengan meluasnya Ekpansi Islam dan pemeluknya semakin lama semakin banyak sehingga terjadi pengaruh-pengaruh luar salah satunya adalah mistik. Dinamika a/iran mistik (tasawuf) selalu mengalami pasang surut dalam tradisi pengkajian ai Qur'an seiring perkembangan dan kemajuan zaman pada saat sekarang ini, namun keberadaannya tetap menjadi kewaspadaan kita bersama karena a/iran ini selalu berusaha mencari tempat berpijaknya yaitu teks ayat-ayat al-Our'an yang dijadikan sebagai landasan utama dari ajarannya. Pengikut a/iran ini seringkali menjadikan al-Our'an sebagai ai-Makhtutat atau dasar pijakan yang akan mereka tempuh. Mereka berpikir bahwa disamping dalil berupa teks lahir ayat terkandung substansi makna yang lebih dalam lagi yaitu makna batin yang tersembunyi disebalik teks tersebut Tulisan yang sederhana ini mengajak kita kembali menumpukan perhatian kita untuk tetap serius mewaspadai kebetadaan interpretasi al Qur 'an dengan pola sufistik yang menyimpang
Menguak Dimensi Sufistik dalam Interpretasi Al-Qur'an
Afrizal Nur (author)
2013
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
INTERPRETASI MAKNA RIYA’ DALAM AL-QUR’AN: Studi Kritis Perilaku Riya’ Dalam Kehidupan Sehari-hari
DOAJ | 2018
|DIMENSI SUFISTIK-FILOSOFIS IBNU AJIBAH DALAM TAFSIR AL-BAHR AL-MADID FI TAFSIR AL-QURAN AL-MAJID
DOAJ | 2021
|