A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Dinamika fluks CO2 pada perkebunan kelapa sawit di lahan gambut
Fluks CO2 pada perkebunan kelapa sawit di lahan gambut bersifat dinamis secara temporal dan spasial, yang berhubungan dengan berbagai faktor lingkungan. Fluks ini dapat dibedakan menjadi fluks dari respirasi akar, dari dekomposisi serasah, dan dari bahan gambut. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan dinamika temporal dan spasial fluks CO2, kontribusi respirasi akar dan dekomposisi serasah terhadap fluks, serta hubungannya dengan faktor lingkungan pada perkebunan kelapa sawit di lahan gambut. Pengukuran fluks CO2 menggunakan infra red gas analyzer (IRGA) yang dilakukan di gawangan hidup, gawangan mati dan lahan semak belukar. Pengukuran fluks dilakukan secara berulang setiap tiga hingga empat hari selama hampir lima bulan. Hasil penelitian memperlihatkan adanya dinamika temporal dan spasial. Secara temporal, fluks CO2 pada perkebunan kelapa sawit dan semak belukar berada pada kisaran 2.9 – 11.1 dan 0.5 – 6.4 g C-CO2/m2/hari. Secara spasial, fluks CO2 pada perkebunan kelapa sawit dan semak belukar berada pada kisaran 4.8 – 8.8 dan 2.7 – 3.4 g C-CO2/m2/hari. Kontribusi perakaran tanaman kelapa sawit dan dekomposisi serasah terhadap fluks sebesar 48.4 dan 5.8%. Hasil ini semakin menegaskan bahwa perakaran tanaman berperan penting terhadap pelepasan karbon dari permukaan tanah.
Dinamika fluks CO2 pada perkebunan kelapa sawit di lahan gambut
Fluks CO2 pada perkebunan kelapa sawit di lahan gambut bersifat dinamis secara temporal dan spasial, yang berhubungan dengan berbagai faktor lingkungan. Fluks ini dapat dibedakan menjadi fluks dari respirasi akar, dari dekomposisi serasah, dan dari bahan gambut. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan dinamika temporal dan spasial fluks CO2, kontribusi respirasi akar dan dekomposisi serasah terhadap fluks, serta hubungannya dengan faktor lingkungan pada perkebunan kelapa sawit di lahan gambut. Pengukuran fluks CO2 menggunakan infra red gas analyzer (IRGA) yang dilakukan di gawangan hidup, gawangan mati dan lahan semak belukar. Pengukuran fluks dilakukan secara berulang setiap tiga hingga empat hari selama hampir lima bulan. Hasil penelitian memperlihatkan adanya dinamika temporal dan spasial. Secara temporal, fluks CO2 pada perkebunan kelapa sawit dan semak belukar berada pada kisaran 2.9 – 11.1 dan 0.5 – 6.4 g C-CO2/m2/hari. Secara spasial, fluks CO2 pada perkebunan kelapa sawit dan semak belukar berada pada kisaran 4.8 – 8.8 dan 2.7 – 3.4 g C-CO2/m2/hari. Kontribusi perakaran tanaman kelapa sawit dan dekomposisi serasah terhadap fluks sebesar 48.4 dan 5.8%. Hasil ini semakin menegaskan bahwa perakaran tanaman berperan penting terhadap pelepasan karbon dari permukaan tanah.
Dinamika fluks CO2 pada perkebunan kelapa sawit di lahan gambut
M. Joehari Jamili (author) / Budi Nugroho (author) / Basuki Sumawinata (author) / Syaiful Anwar (author)
2021
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
DOAJ | 2018
|Monitoring Dan Upaya Mengendalikan Muka Air Pada Perkebunan Di Lahan Rawa Gambut Di Indonesia
DOAJ | 2018
|