A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
KOMITMEN PROFESIONAL DAN SENSITIVITAS ETIS DALAM INTENSI MELAKUKAN WHISTLEBLOWING
Tindak pidana korupsi telah menjadi pekerjaan rumah di hampir seluruh negara di dunia dan menjadi perhatian publik secara luas. Terkadang, fraud yang terjadi berkembang secara sistemik sehingga sulit untuk diberantas. Sehingga, diperlukan mekanisme yang tepat dalam pemberantasan kasus korupsi. Menjadi seorang whistleblower tidaklah mudah. Dibutuhkan keberanian dan keyakinan untuk melakukannya. Tindakan yang dilakukan oleh whistleblower disebut dengan whistleblowing. Auditor merupakan profesi yang dianggap dapat menjadi whistleblower dalam institusi tempatnya bekerja. Namun ketika akan melakukan whistleblowing, terkadang auditor dihadapkan pada komitmen profesional dan sensitivitas etis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komitmen profesional dan sensitivitas etika terhadap intensi whistleblowing. Penelitian ini menggunakan smartPLS sebagai teknik analisis data. Variabel penelitian diukur dengan kuesioner. Respondennya adalah seluruh Auditor Internal Pemerintah pada Inspektorat Daerah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kuningan dan Majalengka dengan metode sampling jenuh. Artinya seluruh jawaban yang lengkap dari responden akan dianalisis. Dari 100 kuesioner yang didistribusikan, hanya 56 saja yang dapat kembali dan diolah lebih lanjut. Setelah melalui evaluasi pengukuran model dan pengujian hipotesis, diperoleh hasil bahwa komitmen profesional dan sensitivitas etis berpengaruh terhadap intensi untuk melakukan whistleblowing. Kata Kunci: Komitmen profesional, sensitivitas etis, intensi whistleblowing.
KOMITMEN PROFESIONAL DAN SENSITIVITAS ETIS DALAM INTENSI MELAKUKAN WHISTLEBLOWING
Tindak pidana korupsi telah menjadi pekerjaan rumah di hampir seluruh negara di dunia dan menjadi perhatian publik secara luas. Terkadang, fraud yang terjadi berkembang secara sistemik sehingga sulit untuk diberantas. Sehingga, diperlukan mekanisme yang tepat dalam pemberantasan kasus korupsi. Menjadi seorang whistleblower tidaklah mudah. Dibutuhkan keberanian dan keyakinan untuk melakukannya. Tindakan yang dilakukan oleh whistleblower disebut dengan whistleblowing. Auditor merupakan profesi yang dianggap dapat menjadi whistleblower dalam institusi tempatnya bekerja. Namun ketika akan melakukan whistleblowing, terkadang auditor dihadapkan pada komitmen profesional dan sensitivitas etis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh komitmen profesional dan sensitivitas etika terhadap intensi whistleblowing. Penelitian ini menggunakan smartPLS sebagai teknik analisis data. Variabel penelitian diukur dengan kuesioner. Respondennya adalah seluruh Auditor Internal Pemerintah pada Inspektorat Daerah Kota Cirebon, Kabupaten Cirebon, Kuningan dan Majalengka dengan metode sampling jenuh. Artinya seluruh jawaban yang lengkap dari responden akan dianalisis. Dari 100 kuesioner yang didistribusikan, hanya 56 saja yang dapat kembali dan diolah lebih lanjut. Setelah melalui evaluasi pengukuran model dan pengujian hipotesis, diperoleh hasil bahwa komitmen profesional dan sensitivitas etis berpengaruh terhadap intensi untuk melakukan whistleblowing. Kata Kunci: Komitmen profesional, sensitivitas etis, intensi whistleblowing.
KOMITMEN PROFESIONAL DAN SENSITIVITAS ETIS DALAM INTENSI MELAKUKAN WHISTLEBLOWING
Arif Badrulhuda (author) / Siti Nur Hadiyati (author) / Junaedi Yusup (author)
2021
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PENGARUH PEMBERIAN REWARD DAN KOMITMEN PROFESIONAL AUDITOR TERHADAP NIAT MELAKUKAN WHISTLEBLOWING
DOAJ | 2021
|DOAJ | 2021
|