A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Analisis Whiteness Kaolin Asal Mandor Pada Variasi Temperatur Pemanasan
Kebutuhan kaolin di dunia industri semakin meningkat. Salah satu paramater penting yang sangat menentukan nilai jual dan aplikasi kaolin adalah nilai whiteness-nya. Pada penelitian akan dilakukan analisa mengenai pengaruh temperature pemanasan terhadap nilai whiteness kaolin yang berasal dari daerah Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Nilai whiteness kaolin asal Kecamatan Mandor pada variasi temperatur pemanasan 0 ⁰C, 200 ⁰C, 400 ⁰C , 600 ⁰C , 800 ⁰C , 1000 ⁰C dan 1200 °C yaitu: 89,46; 86,91; 84,45; 87,35; 88,93; 91,04; dan 91,72. Nilai whiteness ini didukung dengan beberapa data hasil analisis yang meliputi gravimetri, X-Ray Difraction (XRD) dan Diferensial Thermal Analysis/Thermal Gravimetry Analysis (DTA/TGA). Analisis gravimetri menunjukkan adanya kenaikan rasio Si/Al pada setiap variasi temperatur pemanasan. Peningkatan rasio Si/Al diperkuat dengan data XRD bahwa terjadi peningkatan persentase mineral kuarsa (sumber Si) dan rusaknya struktur mineral kaolinit (sumber Al). Termogram DTA menunjukkan telah terjadi proses dehidroksilasi kaolinit pada temperatur 550,20 oC, serta penurunan berat dengan selisih 1,756% pada TGA. Berdasarkan standar industri untuk whiteness, maka kaolin dari daerah Mandor dapat digunakan sebagai bahan baku pada industri cat dan pelapis, cat mobil, cat mobil otomotif, karet, keramik serta kertas.
Analisis Whiteness Kaolin Asal Mandor Pada Variasi Temperatur Pemanasan
Kebutuhan kaolin di dunia industri semakin meningkat. Salah satu paramater penting yang sangat menentukan nilai jual dan aplikasi kaolin adalah nilai whiteness-nya. Pada penelitian akan dilakukan analisa mengenai pengaruh temperature pemanasan terhadap nilai whiteness kaolin yang berasal dari daerah Mandor, Kabupaten Landak, Kalimantan Barat. Nilai whiteness kaolin asal Kecamatan Mandor pada variasi temperatur pemanasan 0 ⁰C, 200 ⁰C, 400 ⁰C , 600 ⁰C , 800 ⁰C , 1000 ⁰C dan 1200 °C yaitu: 89,46; 86,91; 84,45; 87,35; 88,93; 91,04; dan 91,72. Nilai whiteness ini didukung dengan beberapa data hasil analisis yang meliputi gravimetri, X-Ray Difraction (XRD) dan Diferensial Thermal Analysis/Thermal Gravimetry Analysis (DTA/TGA). Analisis gravimetri menunjukkan adanya kenaikan rasio Si/Al pada setiap variasi temperatur pemanasan. Peningkatan rasio Si/Al diperkuat dengan data XRD bahwa terjadi peningkatan persentase mineral kuarsa (sumber Si) dan rusaknya struktur mineral kaolinit (sumber Al). Termogram DTA menunjukkan telah terjadi proses dehidroksilasi kaolinit pada temperatur 550,20 oC, serta penurunan berat dengan selisih 1,756% pada TGA. Berdasarkan standar industri untuk whiteness, maka kaolin dari daerah Mandor dapat digunakan sebagai bahan baku pada industri cat dan pelapis, cat mobil, cat mobil otomotif, karet, keramik serta kertas.
Analisis Whiteness Kaolin Asal Mandor Pada Variasi Temperatur Pemanasan
Nelly Wahyuni (author) / Cita Cita (author) / Titin Anita Z. (author)
2012
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PENGARUH VARIASI TEMPERATUR AIR PENDINGIN KONDENSOR TERHADAP TEKANAN PADA BEBAN TETAP
DOAJ | 2015
|Analisis CFD pada Geometri Backward-facing Step dengan variasi Bilangan Reynolds
DOAJ | 2018
|PENGARUH VARIASI TEMPERATUR PADA PROSES PERLAKUAN PANAS BAJA AISI 304 TERHADAP LAJU KOROSI
DOAJ | 2017
|Analisis Penyerapan Energi Kinetik pada Berbagai Variasi Kecepatan dan Inersia Flywheel
BASE | 2015
|