A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
PERILAKU DEFORMASI BENDUNGAN JATIBARANG
Abstrak Efek utama dari deformasi adalah hilangnya freeboard, kerusakan struktur bangunan pelengkap yang terletak di atas bendungan, retakan pada bendungan urugan (paling merugikan pada impervious core), terbentuknya suatu zona yang mengarah pada hidrolik fracturing, dan kegagalan instrumentasi. Bendungan Jatibarang merupakan bendungan urugan batu zonal inti tegak dengan inti clay. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku deformasi pada berbagai tahapan saat konstruksi, selama pengisian awal waduk dan pasca konstruksi (masa layan). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data pembacaan instrumen pengukur deformasi dan evaluasi menggunakan kriteria penerimaan untuk menilai perilaku normal dan tidak normal. Hasil dari penelitian ini adalah selama konstruksi, deformasi vertikal Bendungan Jatibarang pada kedalaman antara 32 m sampai kedalaman 56 m berada di luar batas deformasi normal. Pergerakan deformasi horizontal pada pengisian awal dari Bendungan Jatibarang mempunyai nilai deformasi yang besar karena berada di atas perilaku umum deformasi horizontal pada beberapa bendungan. Pada kurun waktu konstruksi Bendungan Jatibarang 2014 hingga pembacaan terakhir pada tahun 2020 terlihat tidak terjadi perubahan yang signifikan namun pada kedalaman antara 20–30 m terjadi penurunan yang besar dibandingkan dengan lainnya yang mengindikasikan bahwa pada kedalaman tersebut terjadi konsentrasi penurunan internal yang besar Kata kunci: Bendungan Jatibarang, instrumentasi, deformasi, deformasi vertikal, deformasi horizontal Abstract The main effects of deformation are loss of freeboard, damage to the auxiliary structure located above the dam, cracks in the embankment dam (impervious core), formation of a zone leading to hydraulic fracturing, and instrumentation failure. Jatibarang Dam is an upright core zonal rockfill dam with a clay core. The purpose of this study is to analyze the deformation behavior at various stages during construction, during the initial filling of the reservoir and post construction (post construction). This research was conducted using the reading data of the deformation instrumen and the evaluation using acceptance criteria to assess normal and abnormal behavior. The result of this research is that during construction, the vertical deformation at a depth between 32 m to 56 m is outside the normal deformation limit. The horizontal deformation at the initial filling of the Jatibarang Dam has a large deformation value because it is above the general horizontal deformation behavior of several dams. During the construction period 2014 until 2020 Jatibarang Dam did not appear to be any significant changes, but at a depth between 20-30 meters there was a large decrease compared to others indicating that at depth there was a large concentration of internal decline. Keywords: Jatibarang dam, instrumentation, deformation, vertical deformation, horizontal deformation
PERILAKU DEFORMASI BENDUNGAN JATIBARANG
Abstrak Efek utama dari deformasi adalah hilangnya freeboard, kerusakan struktur bangunan pelengkap yang terletak di atas bendungan, retakan pada bendungan urugan (paling merugikan pada impervious core), terbentuknya suatu zona yang mengarah pada hidrolik fracturing, dan kegagalan instrumentasi. Bendungan Jatibarang merupakan bendungan urugan batu zonal inti tegak dengan inti clay. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis perilaku deformasi pada berbagai tahapan saat konstruksi, selama pengisian awal waduk dan pasca konstruksi (masa layan). Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data pembacaan instrumen pengukur deformasi dan evaluasi menggunakan kriteria penerimaan untuk menilai perilaku normal dan tidak normal. Hasil dari penelitian ini adalah selama konstruksi, deformasi vertikal Bendungan Jatibarang pada kedalaman antara 32 m sampai kedalaman 56 m berada di luar batas deformasi normal. Pergerakan deformasi horizontal pada pengisian awal dari Bendungan Jatibarang mempunyai nilai deformasi yang besar karena berada di atas perilaku umum deformasi horizontal pada beberapa bendungan. Pada kurun waktu konstruksi Bendungan Jatibarang 2014 hingga pembacaan terakhir pada tahun 2020 terlihat tidak terjadi perubahan yang signifikan namun pada kedalaman antara 20–30 m terjadi penurunan yang besar dibandingkan dengan lainnya yang mengindikasikan bahwa pada kedalaman tersebut terjadi konsentrasi penurunan internal yang besar Kata kunci: Bendungan Jatibarang, instrumentasi, deformasi, deformasi vertikal, deformasi horizontal Abstract The main effects of deformation are loss of freeboard, damage to the auxiliary structure located above the dam, cracks in the embankment dam (impervious core), formation of a zone leading to hydraulic fracturing, and instrumentation failure. Jatibarang Dam is an upright core zonal rockfill dam with a clay core. The purpose of this study is to analyze the deformation behavior at various stages during construction, during the initial filling of the reservoir and post construction (post construction). This research was conducted using the reading data of the deformation instrumen and the evaluation using acceptance criteria to assess normal and abnormal behavior. The result of this research is that during construction, the vertical deformation at a depth between 32 m to 56 m is outside the normal deformation limit. The horizontal deformation at the initial filling of the Jatibarang Dam has a large deformation value because it is above the general horizontal deformation behavior of several dams. During the construction period 2014 until 2020 Jatibarang Dam did not appear to be any significant changes, but at a depth between 20-30 meters there was a large decrease compared to others indicating that at depth there was a large concentration of internal decline. Keywords: Jatibarang dam, instrumentation, deformation, vertical deformation, horizontal deformation
PERILAKU DEFORMASI BENDUNGAN JATIBARANG
Fajar Aldoko Kurniawan (author) / S.P.R S.P.R Wardani (author) / Kresno Wikan Sadono (author)
2021
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under ​CC BY-SA 1.0
Analisis Wilayah Tergenang dan Perilaku Banjir pada Simulasi Kegagalan Bendungan Ciawi
DOAJ | 2013
|