A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
STRATEGI MAJELIS ADAT ACEH (MAA) DALAM MELESTARIKAN BUDAYA ACEH
Globalisasi telah membawa dampak yang signifikan dalam perkembangan adat dan budaya Aceh. Oleh karena itu diperlukan strategi tertentu untuk melestarikannya. Majelis Adat Aceh (MAA) yang merupakan suatu lembaga yang mempunyai tugas untuk melestarikan dan mengembangkan adat dan budaya Aceh tentunya memiliki fungsi dan tugas yang signifikan dalam melestarikan dan mengembangkan adat dan budaya Aceh. Lebih jauh, kajian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Majelis Adat Aceh dalam melestarikan budaya Aceh serta faktor pendukung dan penghambat Majelis Adat Aceh dalam melestarikan budaya Aceh. Kajian ini diklasifikasikan sebagai penelitian lapangan (field research) dan pada taraf-taraf teertentu juga termasuk sebagai kajian perpustakaan (library research), dan termasuk pada jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa startegi yang dilakuakan Majelis Adat Aceh dalam melestarikan budaya Aceh dilaksanakan melalui pembinaan nilai-nilai adat, baik melalui sosialisasi, pelatihan, serta pembinaan dan pengembangan kehidupan hukum adat dan adat istiadat di setiap daerah Aceh. Kekuatan Majelis Adat Aceh dalam melestarikan adat dan budaya Aceh berupa adanya sumber daya manusia (ahli/pakar adat) yang cukup memadai dan aturan (Qanun) khusus yang mengatur tentang Lembaga Adat Aceh. Tidak hanya itu, kemajemukan masyarakat Aceh yang mayoritas beragama Islam menjadi peluang bagi majelis adat Aceh untuk melestarikan budaya yang berlandas syariah. Pada sisi lain, globalisasi telah membawa dampak yang signifikan dalam perkembangan adat dan budaya Aceh. Hal ini menuntut adat dan budaya Aceh harus mampu beradaptasi dan menyeimbangkan dengan perkembangan zaman.
STRATEGI MAJELIS ADAT ACEH (MAA) DALAM MELESTARIKAN BUDAYA ACEH
Globalisasi telah membawa dampak yang signifikan dalam perkembangan adat dan budaya Aceh. Oleh karena itu diperlukan strategi tertentu untuk melestarikannya. Majelis Adat Aceh (MAA) yang merupakan suatu lembaga yang mempunyai tugas untuk melestarikan dan mengembangkan adat dan budaya Aceh tentunya memiliki fungsi dan tugas yang signifikan dalam melestarikan dan mengembangkan adat dan budaya Aceh. Lebih jauh, kajian ini bertujuan untuk mengetahui strategi Majelis Adat Aceh dalam melestarikan budaya Aceh serta faktor pendukung dan penghambat Majelis Adat Aceh dalam melestarikan budaya Aceh. Kajian ini diklasifikasikan sebagai penelitian lapangan (field research) dan pada taraf-taraf teertentu juga termasuk sebagai kajian perpustakaan (library research), dan termasuk pada jenis penelitian kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui teknik observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil kajian menunjukkan bahwa startegi yang dilakuakan Majelis Adat Aceh dalam melestarikan budaya Aceh dilaksanakan melalui pembinaan nilai-nilai adat, baik melalui sosialisasi, pelatihan, serta pembinaan dan pengembangan kehidupan hukum adat dan adat istiadat di setiap daerah Aceh. Kekuatan Majelis Adat Aceh dalam melestarikan adat dan budaya Aceh berupa adanya sumber daya manusia (ahli/pakar adat) yang cukup memadai dan aturan (Qanun) khusus yang mengatur tentang Lembaga Adat Aceh. Tidak hanya itu, kemajemukan masyarakat Aceh yang mayoritas beragama Islam menjadi peluang bagi majelis adat Aceh untuk melestarikan budaya yang berlandas syariah. Pada sisi lain, globalisasi telah membawa dampak yang signifikan dalam perkembangan adat dan budaya Aceh. Hal ini menuntut adat dan budaya Aceh harus mampu beradaptasi dan menyeimbangkan dengan perkembangan zaman.
STRATEGI MAJELIS ADAT ACEH (MAA) DALAM MELESTARIKAN BUDAYA ACEH
Jum'addi Efendi (author)
2018
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
DOAJ | 2017
|EKSISTENSI SANKSI ADAT JERET NARU DALAM MASYARAKAT GAYO DI KABUPATEN ACEH TENGAH
DOAJ | 2020
|