A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
KONTRIBUSI FOTO UDARA DALAM IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK HIDROLOGI DI DAERAH PARANGTRITIS DAN SEKITARNYA KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di daerah Parangtritis dan sekitarnya, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kontribusi foto udara dalam identifikasi karakteristik hidrologi. Permasalahan yang dihadapi di daerah Parangtritis adalah masalah ketersediaan sumberdaya air akibat semakin meningkatnya kebutuhan air domestik. Pertanyaan yang timbul adalah berapa besar ketersediaan sumberdaya air melalui identifikasi karakteristik hidrologi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode interpretasi citra penginderaan jauh, foto udara yang digunakan adalah foto udara pankromatik hitam putih berskala 1:25.000 dan 1:10.000, sedang data bantu yang digunakan meliputi peta geologi, peta kontur muka airtanah, dan data pengukuran geolistrik dari data sekunder. Prinsip dasar yang digunakan dalam interpretasi foto udara untuk kajian hidrologi didasarkan pada hubungan antara kenampakan-kenampakan bentanglahan dan proses hidrologi. Pendekatan-pendekatan hidromorfometri, hidrogeomorfologi, dan hidrogeologi digunakan untuk menjelaskan hubungan tersebut. Hasil identifikasi kenampakan-kenampakan bentanglahan dapat disajikan dalam bentuk peta meliputi : peta ekosistem bentanglahan (hasil tumpangtindih peta bentuklahan dan penggunaan lahan), peta daerah aliran sungai (DAS), dan peta hidrogeomorfologi. Karakteristik hidrologi yang dapat diidentifikasi meliputi : (1) tiga jenis pemunculan air : mataair Bito pada ujung pemunculan aliran sungai, mataair Parangtritis dan Parangwedang pada zone atau jalur patahan, mataair beji pada perubahan lereng antara perbukitan batuan gamping dan breksi vulkanik, (2) sepuluh sub DAS yang dapat dipetakan berada di atas perbukitan batuan gamping dan kipas alluvial mampu berfungsi sebagai daerah umpan air (recharge area), (3) tiga lokasi cadangan airtanah potensial yang dapat diidentifikasi : daerah Tirtoharjo, Kretek, dan Parangtritis. Evaluasi kontribusi foto udara dalam identifikasi karakteristik hidrologi menunjukkan bahwa foto udara berskala 1:25.000 lebih menonjolkan kenampakan fisik bentanglahan, sedang skala 1:10.000 lebih menonjolkan detil kenampakan bentuk penutup lahan/penggunaan lahan.
KONTRIBUSI FOTO UDARA DALAM IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK HIDROLOGI DI DAERAH PARANGTRITIS DAN SEKITARNYA KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan di daerah Parangtritis dan sekitarnya, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui kontribusi foto udara dalam identifikasi karakteristik hidrologi. Permasalahan yang dihadapi di daerah Parangtritis adalah masalah ketersediaan sumberdaya air akibat semakin meningkatnya kebutuhan air domestik. Pertanyaan yang timbul adalah berapa besar ketersediaan sumberdaya air melalui identifikasi karakteristik hidrologi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode interpretasi citra penginderaan jauh, foto udara yang digunakan adalah foto udara pankromatik hitam putih berskala 1:25.000 dan 1:10.000, sedang data bantu yang digunakan meliputi peta geologi, peta kontur muka airtanah, dan data pengukuran geolistrik dari data sekunder. Prinsip dasar yang digunakan dalam interpretasi foto udara untuk kajian hidrologi didasarkan pada hubungan antara kenampakan-kenampakan bentanglahan dan proses hidrologi. Pendekatan-pendekatan hidromorfometri, hidrogeomorfologi, dan hidrogeologi digunakan untuk menjelaskan hubungan tersebut. Hasil identifikasi kenampakan-kenampakan bentanglahan dapat disajikan dalam bentuk peta meliputi : peta ekosistem bentanglahan (hasil tumpangtindih peta bentuklahan dan penggunaan lahan), peta daerah aliran sungai (DAS), dan peta hidrogeomorfologi. Karakteristik hidrologi yang dapat diidentifikasi meliputi : (1) tiga jenis pemunculan air : mataair Bito pada ujung pemunculan aliran sungai, mataair Parangtritis dan Parangwedang pada zone atau jalur patahan, mataair beji pada perubahan lereng antara perbukitan batuan gamping dan breksi vulkanik, (2) sepuluh sub DAS yang dapat dipetakan berada di atas perbukitan batuan gamping dan kipas alluvial mampu berfungsi sebagai daerah umpan air (recharge area), (3) tiga lokasi cadangan airtanah potensial yang dapat diidentifikasi : daerah Tirtoharjo, Kretek, dan Parangtritis. Evaluasi kontribusi foto udara dalam identifikasi karakteristik hidrologi menunjukkan bahwa foto udara berskala 1:25.000 lebih menonjolkan kenampakan fisik bentanglahan, sedang skala 1:10.000 lebih menonjolkan detil kenampakan bentuk penutup lahan/penggunaan lahan.
KONTRIBUSI FOTO UDARA DALAM IDENTIFIKASI KARAKTERISTIK HIDROLOGI DI DAERAH PARANGTRITIS DAN SEKITARNYA KABUPATEN BANTUL DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Totok Gunawan (author)
2016
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
bentuklahan , citra , foto udara , hidrologi , interpretasi , Geography (General) , G1-922
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Analisis Rasio: Kontribusi Pajak Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bantul
DOAJ | 2019
|Analisis Manajemen Konstruksi Jembatan Kenet Bantul Daerah Istimewa Yogyakarta
DOAJ | 2023
|STUDI AKUIFER PADA BENTANGLAHAN KEPESISIRAN KABUPATEN KULONPROGO DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
DOAJ | 2016
|