A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Mooi-Indie dalam Narasi-Narasi Perjalanan F.W. Junghuhn dan Buku Puisi Priangan si Jelita Karya Ramadhan K.H.
Abstrak: Penelitian ini akan berusaha membahas bentuk-bentuk Mooi-Indie yang terepresentasikan dalam narasi-narasi perjalanan Junghuhn dan puisi-puisi karya Ramadhan. Narasi-narasi Junghuhn diambil dari buku Sunda Abad ke-19 karya Hawe Setiawan, sementara karya Ramadhan yang dipilih ialah Priangan si Jelita. Pisau analisis yang digunakan adalah teori intertekstual yang dikembangkan oleh Julia Kristeva. Metode yang dipilih ialah kualitatif-deskriptif. Adapun kesimpulan dari penelitian ini, bahwa bentuk-bentuk Mooi-Indie yang terepresentasikan dalam karya kedua penulis ialah, alam Sunda dalam narasi-narasi Junghuhn semata-mata dipaparkan secara polos dan lebih diarahkan sebagai “jalan” ke arah kontemplasi bertemu Sang Pencipta, sementara puisi-puisi Ramadhan mempergunakan unsur trinitas suci Mooi-Indie sebagai penyampai ironi atau suara lain mengenai gejala budaya dan gejala alam Sunda, yakni adanya pengacauan di tanah Sunda oleh gerombolan yang melabeli diri mereka sebagai kelompok Darul Islam.
Mooi-Indie dalam Narasi-Narasi Perjalanan F.W. Junghuhn dan Buku Puisi Priangan si Jelita Karya Ramadhan K.H.
Abstrak: Penelitian ini akan berusaha membahas bentuk-bentuk Mooi-Indie yang terepresentasikan dalam narasi-narasi perjalanan Junghuhn dan puisi-puisi karya Ramadhan. Narasi-narasi Junghuhn diambil dari buku Sunda Abad ke-19 karya Hawe Setiawan, sementara karya Ramadhan yang dipilih ialah Priangan si Jelita. Pisau analisis yang digunakan adalah teori intertekstual yang dikembangkan oleh Julia Kristeva. Metode yang dipilih ialah kualitatif-deskriptif. Adapun kesimpulan dari penelitian ini, bahwa bentuk-bentuk Mooi-Indie yang terepresentasikan dalam karya kedua penulis ialah, alam Sunda dalam narasi-narasi Junghuhn semata-mata dipaparkan secara polos dan lebih diarahkan sebagai “jalan” ke arah kontemplasi bertemu Sang Pencipta, sementara puisi-puisi Ramadhan mempergunakan unsur trinitas suci Mooi-Indie sebagai penyampai ironi atau suara lain mengenai gejala budaya dan gejala alam Sunda, yakni adanya pengacauan di tanah Sunda oleh gerombolan yang melabeli diri mereka sebagai kelompok Darul Islam.
Mooi-Indie dalam Narasi-Narasi Perjalanan F.W. Junghuhn dan Buku Puisi Priangan si Jelita Karya Ramadhan K.H.
Ilham Rabbani (author)
2022
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Narasi Perempuan Dalam Larasati Karya Pramoedya A. Toer: Kajian Sastra Feminis Pascakolonial
DOAJ | 2024
|