A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Preferensi Pemilihan Lokasi Idle-Time Pengemudi Ojek Daring di Kota Bandung
Ojek daring, merupakan salah satu inovasi TIK yang terjadi pada bidang transportasi yang melayani kebutuhan perjalanan hingga pengantaran berbagai kebutuhan harian masyarakat. Penelitian ini membahas implikasi ojek daring berbasis Transport Super Applications (TSA) dalam transportasi perkotaan. Implikasi tersebut berkaitan dengan aktivitas waktu tunggu (idle-time) pengemudi yang menyebabkan masalah kemacetan, berkurangnya ketersediaan parkir, pemiihan moda transportasi publik yang menurun, dan penggunaan area publik yang mengganggu kenyamanan. Fokus pada dampak idle-time pengemudi yang mencari pesanan, studi ini menganalisis pola pergerakan dan pemilihan lokasi. Metode kuesioner dengan skala likert pada 244 pengemudi di Kota Bandung digunakan untuk mengumpulkan data persepsi pengemudi terhadap lokasi idle-time pada berbagai waktu. Hasil menunjukkan variasi karakteristik responden dan mengidentifikasi jam puncak layanan pada interval 06:00-08:00, 11:00-13:00, dan 16:00-21:00. Lokasi komersial seperti restoran, pasar, dan pusat perbelanjaan menjadi pilihan utama sepanjang hari. Hal ini sejalan dengan hasil analisis dari catatan perjalanan pengemudi yang dikumpulkan. Faktor operasional, termasuk penggunaan informasi potensi pesanan dan jam aktif pengemudi, terbukti signifikan dalam menentukan lokasi idle-time.
Preferensi Pemilihan Lokasi Idle-Time Pengemudi Ojek Daring di Kota Bandung
Ojek daring, merupakan salah satu inovasi TIK yang terjadi pada bidang transportasi yang melayani kebutuhan perjalanan hingga pengantaran berbagai kebutuhan harian masyarakat. Penelitian ini membahas implikasi ojek daring berbasis Transport Super Applications (TSA) dalam transportasi perkotaan. Implikasi tersebut berkaitan dengan aktivitas waktu tunggu (idle-time) pengemudi yang menyebabkan masalah kemacetan, berkurangnya ketersediaan parkir, pemiihan moda transportasi publik yang menurun, dan penggunaan area publik yang mengganggu kenyamanan. Fokus pada dampak idle-time pengemudi yang mencari pesanan, studi ini menganalisis pola pergerakan dan pemilihan lokasi. Metode kuesioner dengan skala likert pada 244 pengemudi di Kota Bandung digunakan untuk mengumpulkan data persepsi pengemudi terhadap lokasi idle-time pada berbagai waktu. Hasil menunjukkan variasi karakteristik responden dan mengidentifikasi jam puncak layanan pada interval 06:00-08:00, 11:00-13:00, dan 16:00-21:00. Lokasi komersial seperti restoran, pasar, dan pusat perbelanjaan menjadi pilihan utama sepanjang hari. Hal ini sejalan dengan hasil analisis dari catatan perjalanan pengemudi yang dikumpulkan. Faktor operasional, termasuk penggunaan informasi potensi pesanan dan jam aktif pengemudi, terbukti signifikan dalam menentukan lokasi idle-time.
Preferensi Pemilihan Lokasi Idle-Time Pengemudi Ojek Daring di Kota Bandung
Maya Safira (author) / Azwan Nazamuddin (author) / Hafiyyan Hilmy Fawwaz (author) / Hanafi Kholifatul Iman (author) / Petrus Natalivan (author) / Ibnu Syabri (author)
2024
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
DOAJ | 2019
|PREFERENSI PENGHUNI PERUMAHAN DI KOTA PEKANBARU DALAM MENENTUKAN LOKASI PERUMAHAN
DOAJ | 2011
|PERKEMBANGAN LOKASI PERUMAHAN DI WILAYAH GEDEBAGE KOTA BANDUNG AKIBAT PEMEKARAN KOTA
DOAJ | 2004
|POTENSI PENGEMBANGAN WISATA SEPEDA DI KOTA BANDUNG BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI WISATAWAN
DOAJ | 2016
|