A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
Alternatif Penggunaan Abrupt Rise pada Peredam Energi Bendungan Kresek-Madiun Jawa Timur (Model Fisik Skala 1:50)
Perilaku hidraulik lebih mudah diidentifikasikan dengan uji model fisik. Oleh karenanya, uji model hidraulika pada peredam energi bendungan Kresek, bertujuan untukmengetahui kinerja hidraulika dan efektifitas peredaman energi. Penelitian dimulai dengan pembuatan model fisik peredam energi dari seri 0, seri 1dan seri 2 dengan skala model tanpa distorsi 1:50. Hasil model menunjukkan didapatkan nilai kedalaman konjugasi untuk seri 0 berturut-turut mulai debit 2, 100 dan 1000 tahun sebesar 8,456 m, 9,087 m dan 9,950 m , seri 1 sebesar 8,033 m, 9,667 m dan 10,150 m ,seri 2 sebesar 8,5 m , 9,5 m dan 10,22 m. Nilai efektifitas energi untuk seri 0 berturut-turut mulai debit 2, 100 dan 1000 tahun sebesar sebesar 45,859 % , 49,155% dan 41,951% , seri1 sebesar 48,708 % , 50,713% dan 43,131% , seri 2 sebesar 45,875% , 46,088% dan43,199%. Dan untuk pengendalian debit PMF, peredam energi seri 2 merupakan peredam energi yang mampu mengendalikan debit PMF, dengan syarat menambahkan tinggi dinding peredam energi menjadi 12,64 m. Kata Kunci : model fisik, peredam energi, kedalaman konjugasi
Alternatif Penggunaan Abrupt Rise pada Peredam Energi Bendungan Kresek-Madiun Jawa Timur (Model Fisik Skala 1:50)
Perilaku hidraulik lebih mudah diidentifikasikan dengan uji model fisik. Oleh karenanya, uji model hidraulika pada peredam energi bendungan Kresek, bertujuan untukmengetahui kinerja hidraulika dan efektifitas peredaman energi. Penelitian dimulai dengan pembuatan model fisik peredam energi dari seri 0, seri 1dan seri 2 dengan skala model tanpa distorsi 1:50. Hasil model menunjukkan didapatkan nilai kedalaman konjugasi untuk seri 0 berturut-turut mulai debit 2, 100 dan 1000 tahun sebesar 8,456 m, 9,087 m dan 9,950 m , seri 1 sebesar 8,033 m, 9,667 m dan 10,150 m ,seri 2 sebesar 8,5 m , 9,5 m dan 10,22 m. Nilai efektifitas energi untuk seri 0 berturut-turut mulai debit 2, 100 dan 1000 tahun sebesar sebesar 45,859 % , 49,155% dan 41,951% , seri1 sebesar 48,708 % , 50,713% dan 43,131% , seri 2 sebesar 45,875% , 46,088% dan43,199%. Dan untuk pengendalian debit PMF, peredam energi seri 2 merupakan peredam energi yang mampu mengendalikan debit PMF, dengan syarat menambahkan tinggi dinding peredam energi menjadi 12,64 m. Kata Kunci : model fisik, peredam energi, kedalaman konjugasi
Alternatif Penggunaan Abrupt Rise pada Peredam Energi Bendungan Kresek-Madiun Jawa Timur (Model Fisik Skala 1:50)
Heri Suprijanto (author) / Dwi Priyantoro (author) / Nurul Fajar (author)
2012
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
Analisa Uji Model Fisik Pelimpah Bendungan Sukahurip Di Kabupaten Pangandaran Jawa Barat
DOAJ | 2015
|