A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
INTERPRETASI GEOHIDROLOGI UNTUK PENENTUAN SISTEM CEKUNGAN AIR TANAH LIMBOTO-GORONTALO
Air tanah di Propinsi Gorontalo sejak 1990 sudah dimanfaatkan oleh penduduk sebagai sumber air irigasi. Pemanfaatan ini sangat tinggi jumlahnya pada daerah Cekungan Air Tanah (CAT) Limboto-Gorontalo. Agar pengembangan air tanah berkelanjutan, perlu diperhatikan keseimbangan antara air yang meresap, serta pengambilannya. Inventarisasi sumber air di Cekungan Air Tanah Limboto-Gorontalo menggunakan data bor pompa, artesis, sumur dangkal, serta mata air. Penampang geologi berdasarkan peta geologi dan model sistem akuifer, disusun dari data litologi bor menggambarkan, posisi, deskripsi batuan, ketebalan, serta korelasi antara sumur bor, berdasarkan kesamaan ciri fisik deskripsi litolognyai. Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis kondisi hidrogeologi di cekungan air tanah Limboto-Gorontalo terdiri dari akuifer tak terkekang (bebas) dan akuifer semi terkekang-terkekang. Kedudukan akuifer pada kedalaman 40 m sampai 80 m. Ketebalan akuifer berkisar 3 m 30 m, muka air tanah 3 mdpt berfluktuasi 2 meter. Berdasarkan analisis korelasi litologi sumur bor, akuifer bebas mempunyai kedalaman beragam dari 2 sampai 9m di bawah muka tanah. Penyusun akuifer tersebut terdiri atas breksi, batupasir kasar sampai sedang. Akuitar dan akuiklud saling menjemari terdiri dari tuf, pasir halus sampai lempung. 70 % sumur di wilayah ini, nilai koefisien keterusannya (T) > 100 m2/hari, berada di wilayah Tenilo, Yosonegoro, Hutabohu dan Bongomeme.
INTERPRETASI GEOHIDROLOGI UNTUK PENENTUAN SISTEM CEKUNGAN AIR TANAH LIMBOTO-GORONTALO
Air tanah di Propinsi Gorontalo sejak 1990 sudah dimanfaatkan oleh penduduk sebagai sumber air irigasi. Pemanfaatan ini sangat tinggi jumlahnya pada daerah Cekungan Air Tanah (CAT) Limboto-Gorontalo. Agar pengembangan air tanah berkelanjutan, perlu diperhatikan keseimbangan antara air yang meresap, serta pengambilannya. Inventarisasi sumber air di Cekungan Air Tanah Limboto-Gorontalo menggunakan data bor pompa, artesis, sumur dangkal, serta mata air. Penampang geologi berdasarkan peta geologi dan model sistem akuifer, disusun dari data litologi bor menggambarkan, posisi, deskripsi batuan, ketebalan, serta korelasi antara sumur bor, berdasarkan kesamaan ciri fisik deskripsi litolognyai. Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis kondisi hidrogeologi di cekungan air tanah Limboto-Gorontalo terdiri dari akuifer tak terkekang (bebas) dan akuifer semi terkekang-terkekang. Kedudukan akuifer pada kedalaman 40 m sampai 80 m. Ketebalan akuifer berkisar 3 m 30 m, muka air tanah 3 mdpt berfluktuasi 2 meter. Berdasarkan analisis korelasi litologi sumur bor, akuifer bebas mempunyai kedalaman beragam dari 2 sampai 9m di bawah muka tanah. Penyusun akuifer tersebut terdiri atas breksi, batupasir kasar sampai sedang. Akuitar dan akuiklud saling menjemari terdiri dari tuf, pasir halus sampai lempung. 70 % sumur di wilayah ini, nilai koefisien keterusannya (T) > 100 m2/hari, berada di wilayah Tenilo, Yosonegoro, Hutabohu dan Bongomeme.
INTERPRETASI GEOHIDROLOGI UNTUK PENENTUAN SISTEM CEKUNGAN AIR TANAH LIMBOTO-GORONTALO
Pulung A Pranantya (author) / Heni Rengganis (author)
2017
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PENILAIAN KONDISI AIR TANAH DAN UPAYA KONSERVASI DI WILAYAH CEKUNGAN AIR TANAH BOGOR
DOAJ | 2017
|BASE | 2014
|