A platform for research: civil engineering, architecture and urbanism
PENGARUH SELF-EFFICACY TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN VARIABEL BURNOUT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA KARYAWAN ORGANISASI SEKTOR BISNIS
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis pengaruh langsung variabel self-efficacy terhadap variabel kepuasan kerja; 2) Menganalisis pengaruh langsung variabel burnout terhadap variabel kepuasan kerja; 3) Menganalisis mediasi variabel burnout antara self-efficacy dan kepuasan kerja. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dan dianalisis dengan menggunakan SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel self-efficacy memiliki pengaruh dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja (? = 0.553, p < 0.001). Sementara untuk variabel burnout memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja (? = -0.489, p < 0.001). Selanjutnya, variabel burnout juga diketahui memoderasi self-efficacy terhadap kepuasan kerja, dengan ? = 0.395, p < 0.001. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan para pengambil kebijakan di organisasi bisnis untuk menghindari burnout di lingkungan karyawan adalah dengan tidak memberikan beban kerja yang berlebihan. Selain itu, dilakukannya retreat kantor secara berkala juga dapat menjadi upaya oleh para petinggi organisasi bisnis untuk mencegah terjadinya burnout. Selain itu agar para supervisor atau manajer untuk memberikan pujian kepada para karyawannya, ketika karyawannya tersebut melakukan hal yang baik atau memiliki prestasi di tempat kerja.
PENGARUH SELF-EFFICACY TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN VARIABEL BURNOUT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA KARYAWAN ORGANISASI SEKTOR BISNIS
Penelitian ini bertujuan untuk 1) Menganalisis pengaruh langsung variabel self-efficacy terhadap variabel kepuasan kerja; 2) Menganalisis pengaruh langsung variabel burnout terhadap variabel kepuasan kerja; 3) Menganalisis mediasi variabel burnout antara self-efficacy dan kepuasan kerja. Penelitian ini merupakan penelitian korelasional dan dianalisis dengan menggunakan SEM-PLS. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel self-efficacy memiliki pengaruh dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja (? = 0.553, p < 0.001). Sementara untuk variabel burnout memiliki pengaruh yang negatif dan signifikan terhadap variabel kepuasan kerja (? = -0.489, p < 0.001). Selanjutnya, variabel burnout juga diketahui memoderasi self-efficacy terhadap kepuasan kerja, dengan ? = 0.395, p < 0.001. Berdasarkan hasil penelitian, peneliti menyarankan para pengambil kebijakan di organisasi bisnis untuk menghindari burnout di lingkungan karyawan adalah dengan tidak memberikan beban kerja yang berlebihan. Selain itu, dilakukannya retreat kantor secara berkala juga dapat menjadi upaya oleh para petinggi organisasi bisnis untuk mencegah terjadinya burnout. Selain itu agar para supervisor atau manajer untuk memberikan pujian kepada para karyawannya, ketika karyawannya tersebut melakukan hal yang baik atau memiliki prestasi di tempat kerja.
PENGARUH SELF-EFFICACY TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN VARIABEL BURNOUT SEBAGAI VARIABEL MEDIASI PADA KARYAWAN ORGANISASI SEKTOR BISNIS
Marwansyah Marwansyah (author) / Damri Damri (author) / Frilla Degustia (author)
2022
Article (Journal)
Electronic Resource
Unknown
Metadata by DOAJ is licensed under CC BY-SA 1.0
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
DOAJ | 2024
|PENGARUH MOTIVASI KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DENGAN DISIPLIN KERJA SEBAGAI VARIABEL MEDIASI
DOAJ | 2023
|